
Tahapan Pernikahan Masyarakat Di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima
Author(s) -
darwis darwis
Publication year - 2019
Publication title -
pedagogos
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2685-0532
pISSN - 2655-6804
DOI - 10.33627/gg.v1i1.104
Subject(s) - humanities , art
Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya yang beragam. Kekayaan tersebut tercermin dari pelaksanaan pernikahan. Kecamatan Donggo sebagai bagian dari Kabupaten Bima memiliki tahapan pernikahan yang beberapa hal berbeda dengan Kecamatan yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu tentang sistem pelaksanaan pernikahan masyarakat Kecamatan Donggo. Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Waktu yang digunakan selama empat bulan. Tempat penelitian Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, dengan subjek penelitian masyarakat Kecamatan Donggo yang mengetahui tentang tahapan pernikahan. Data dan sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis: reduksi data, display data dan kesimpulan. Adapun hasil penelitian pelaksanaan pernikahan masyarakat Donggo meliputi dua tahapan. Pertama, pra pelaksanaan pernikahan Cepe kaneve, sodi ntaru, Wi’i ngahi, nge’e nuru, Cempe rima, rawi mbaju, mbolo weki, wa’a co’i, teka ra ne’e, kapanca, akad, dan jambuta. Tahapan-tahapan tersebut menentukan terlaksananya adat dalam pelaksanaan pernikahan masyarakat Donggo. Kemudian di lanjutkan dengan tahap kedua yaitu kegiatan adat pasca pelaksanaan pernikahan yaitu mboho oi mbaru, tio rana ngaha sahe bura dan tio rana atau Cama sebagai cara untuk menguji sikap baik, patuh seorang menantu kepada mertua. Adapun adat pernikahan dengan sistem londo Iha, dan kempa angi adalah pilihan yang diambil oleh pihak laki-laki atau perempuan jika diantara keluarga tidak menyetujui pernikahan mereka.