z-logo
open-access-imgOpen Access
PENGAPLIKASIAN TEORI DOUBLE MOVEMENT PADA HUKUM ‘IDDAH UNTUK LAKI-LAKI
Author(s) -
Ahmad Ali Masyhuda
Publication year - 2020
Publication title -
hermeneutika jurnal ilmu hukum
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
eISSN - 2615-4439
pISSN - 2337-6368
DOI - 10.33603/hermeneutika.v4i1.3272
Subject(s) - humanities , political science , art
‘iddah adalah bentuk masa penantian bagi seorang wanita untuk melakukan pernikahan lagi setelah berpisah dengan suaminya akibat cerai hidup maupun cerai mati. Hukum ‘iddah untuk perempuan sudah dijelaskan dalam al-Qur’an. Akan tetapi, seiring berkembangnya zaman banyak konsep-konsep baru muncul. Hal ini mengakibatkan suatu problem yang menjadikan pertanyaan, apakah laki-laki harus melakukan ‘iddah layaknya seorang wanita. Untuk menjawab persoalan ini diperlukan suatu kajian khusus yang membahas mengenai hal ini. dalam hal ini perlu penafsiran yang menggunakana metode hermeneutika al-Qur’an. Salah satu bentuk hermeneutika al-Qur’an adalah teori double movement yang digagas oleh fazlur Rahman. Dengan bantuan teori ini diharapkan bisa menjawab pertanyaan yang mempertanyakan, apakah laki-laki juga harus ikut ‘iddah.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here