Open Access
PENGARUH KONSENTRASI GIBERELIN DAN WAKTU PERENDAMAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)
Author(s) -
Lilih Salmah
Publication year - 2019
Publication title -
agroswagati : jurnal agronomi/agrowasgati : jurnal agronomi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2580-5185
pISSN - 2339-0085
DOI - 10.33603/agroswagati.v6i1.1947
Subject(s) - horticulture , biology , zoology
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh interaksi konsentrasi giberelin dan waktu perendaman benih terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata), (2) perlakuan konsentrasi giberelin dan waktu perendaman benih mana yang mempunyai pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata), dan (3) korelasi antara komponen pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata). Penelitian dilaksanakan di di lahan SMKN 1 Susukan Desa Kedongdong Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon, dari bulan April sampai dengan bulan Juli 2016. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), pola faktorial. Penelitian terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu konsentrasi giberelin dan waktu perendaman benih yang diulang 3 kali. Faktor pertama yaitu waktu perendaman benih (G) terdiri dari tiga taraf yaitu : G1 (2 jam), G2 (4 jam), dan G3 (6 jam). Faktor kedua yaitu konsentrasi giberelin (R) terdiri dari empat taraf yaitu : R1 (0 ppm), R2 (5 ppm), R3 (10 ppm), dan R4 (15 ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh interaksi antara konsentrasi giberelin dan waktu perendaman benih terhadap daya kecambah umur 3 dan 5 HST, jumlah polong total per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji kering per tanaman dan petak, dan bobot 100 butir biji kering, (2) perlakuan giberelin dengan konsentrasi 10 ppm dan 4 jam perendaman benih menunjukkan pengaruh terbaik terhadap bobot biji kering per petak yang menghasilkan 1,54 kg/petak atau setara dengan 2,05 ton/ha, dan (3) terdapat korelasi yang nyata antara jumlah cabang per tanaman umur 35 HST dan jumlah daun per tanaman umur 35 HST dengan bobot biji kering per petak.