
MEDIA ONLINE DAN PEMBERITAAN TERORISME (ANALISIS ISI BERITA PENEMBAKAN DI MASJID SELANDIA BARU PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM)
Author(s) -
Ade Irfan Abdurahman
Publication year - 2020
Publication title -
dialektika komunika/dialektika komunika: jurnal kajian komunikasi dan pembangunan daerah
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2716-4012
pISSN - 2338-4751
DOI - 10.33592/dk.v7i2.361
Subject(s) - art , humanities , advertising , business
Media beberapa kali menjadi sorotan karena mengorbankan etika demi mengejar kecepatan. Padahal, dalam konteks pemberitaan terorisme, mengesampingkan etika berpotensi turut berperan dalam penyebaran teror di masyarakat. Dengan menggunakan analisis isi, penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana media online memberitakan peristiwa teror di Selandia Baru. Dengan mengkaji 54 berita yang tayang di hari pertama terjadinya teror penelitian ini menguji ada atau tidaknya pelanggaran pada tujuh kategori Pedoman Peliputan Terorisme dalam berita yang dikaji. Tujuh kategori tersebut antara lain; Melakukan promosi dan legitimasi terhadap tindakan terorisme, stigma yang tidak relevan, tidak mengimplementasikan asas praduga tidak bersalah, mengungkap rincian modus operandi, menyiarkan foto atau adegan korban terorisme, memilih pengamat yang tidak memiliki kredibilitas, kabapilitas dan kompetensi, dan tidak melakukan check dan recheck. Hasilnya, secara umum peneliti menyimpulkan bahwa media online detik.com patuh terhadap Pedoman Pemberitaan Terorisme Dewan Pers karena tingkat pelanggarannya bernilai dibawah lima puluh persen.