z-logo
open-access-imgOpen Access
Meretas Makna Post-Truth: Analisis Kontekstual Hoaks, Emosi Sosial dan Populisme Agama
Author(s) -
Marz Wera Mofferz
Publication year - 2020
Publication title -
societas/societas dei
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2599-3267
pISSN - 2407-0556
DOI - 10.33550/sd.v7i1.141
Subject(s) - philosophy , humanities , sociology
Post-Truth sedang jadi gejala mutakhir secara global. Fenomena ini membawa serta tiga gejala yakni hoaks, emosi sosial dan populisme agama. Para aktornya memakai fasilitas demokrasi untuk tujuan-tujuan kepentingan kelompoknya. Kerap anti-demorasi. Gerakan ini mendestabilisasi negara demokrasi dengan strategi disinformasi lewat media sosial untuk menerjang prosedur. Ciri khas komunikasi politiknya adalah demagogi. Aktornya adalah demagog. Mereka melakukan gerakan samar atas nama demokrasi dengan alibi kebebasan berpendapat. Strateginya makin canggih bersamaan dengan era revolusi teknologi media sekaligus disrupsi teknologi terhadap budaya hidup suatu bangsa. Tulisan ini merupakan catatan kritis mengenai gelombang isu-isu kontekstual yang mewarnai demokrasi bangsa kita hari-hari ini.KATA-KATA KUNCI: Post-Truth, hoaks, emosi sosial, populisme agama, demagogi, demagog, revolusi teknologi, media sosial.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here