
Frase Standar Komunikasi Maritim Dalam Simulasi Komunikasi Berbahasa Inggris Di Atas Kapal
Author(s) -
Sri Sartini,
Lusina Arbety Junirwani
Publication year - 2019
Publication title -
majalah ilmiah bahari jogja
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2621-8313
pISSN - 1693-9484
DOI - 10.33489/mibj.v17i1.199
Subject(s) - humanities , psychology , philosophy
Artikel ini adalah hasil dari penelitian yang berjenis Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh penggunaan frase standar komunikasi maritim berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi berbahasa inggris para taruna Nautika angkatan 2016/2017 pada tahun ajaran 2017/2018 Akademi Maritim Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dengan siklus seperti dikemukakan Kemmis & Mc.Taggart (1988) dimana di dalam penelitian ini menggunakan lima siklus yaitu pra siklus, tiga siklus utama dan Post-test. Tiap siklus terdiri dari tiga pertemuan dengan mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Keempat langkah tersebut digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan bagaimana perkembangan atau peningkatan kemampuan taruna dalam hal komunikasi internal dan eksternal berbahasa inggris dengan simulator kapal dengan diberikannya frase standar komunikasi maritim sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran (jangka pendek) dan tuntutan perkerjaan (jangka panjang). Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa dari masing-masing siklus yang dilalui terjadi peningkatan kriteria kemampuan taruna berkomunikasi dalam bahasa inggris dalam konteks perkerjaan di atas kapal secara signifikan. Dari tahap pra siklus sebelum mereka mendapatkan frase standar komunikasi maritim hingga siklus terakhir bahkan Post-test diketahui bahwa skor para taruna meningkat baik dari segi English skills maupun English component (aspek pengucapan (pronunciation), pemilihan (kata/diction), grammar (tata bahasa) dan kejelasan (clarity). Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa penggunaan frase standar komuikasi maritim bisa meningkatkan kemampuan taruna dalam praktek berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Inggris di dunia kerja.