
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWA
Author(s) -
Ria Yulianti Triwahyuningsih
Publication year - 2019
Publication title -
journal of research in public health sciences/journal of research in public health sciences
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2722-1806
pISSN - 2655-3317
DOI - 10.33486/jrphs.v1i1.15
Subject(s) - physics , humanities , philosophy
LATAR BELAKANG : Menurut penelitian yang dilakukan di sejumlah negara, termasuk negara-negara berkembang lainnya, dikatakan bahwa gangguan menstruasi merupakan masalah yang cukup banyak dihadapi oleh wanita dengan pravalensi 75% pada remaja akhir (Sianipar et al., 2009). Salah satu penyebab gangguan menstruasi pada wanita adalah faktor stres. Stres dalam mempengaruhi siklus menstruasi yaitu melibatkan sistem hormonal sebagai sistem yang berperan besar pada reproduksi wanita.TUJUAN : Diketahui hubungan antara tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi pada Mahasiswa Tingkat I dan II Program Studi D III Kebidanan di STIkes Muhammadiyah Cirebon Tahun 2017.METODE : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Tingkat I dan II Program Studi DIII Kebidanan di STIKes Muhammadiyah Cirebon T.A.2017/2018 yang berjumlah 137 mahasiswi. Pengambilan sampel menggunakan probability simple random sampling dan didapatkan sampel sebanyak 102 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan Kuesioner DASS 42 Termodifikasi dan lembar cheklist tentang siklus menstruasi. Teknik analisis data menggunakan uji statistik chi-square dan uji kontingensi.HASIL : Sebagian besar mahasiswi mengalami stres sangat berat, yaitu 48 orang (47%) dan yang mengalami gangguan siklus menstruasi yaitu 102 orang (100%). Hasil uji statistik Chi Square hitung 9,25075 dan diperoleh nilai taraf signifikan yaitu 0,1559 (P value > 0,05) dan besar koefisien kontingensi C 0,28.SIMPULAN : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi dengan taraf signifikan 0,1559 dan koefisien kontingensi C 0,28.