
Identitas dan Perlawanan Seorang Buronan dalam Konflik Aceh: Menjelajahi Tanah Surga Merah Karya Arafat Nur
Author(s) -
Yusri Fajar
Publication year - 2018
Publication title -
klausa
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2620-9527
pISSN - 2301-4822
DOI - 10.33479/klausa.v2i01.145
Subject(s) - humanities , art , political science , theology , philosophy
Berbagai persoalan dalam sejarah Aceh bersemayam dalam dunia kreatif novelis Arafat Nur, termasuk novel Surga Tanah Merah, yang lebih membuka mata pembaca pada konflik yang terjadi antar sesama orang Aceh di era sekarang. Dalam makalah ini, saya menguraikan bagaimana Arafat Nur menghadirkan identitas hibrid yang ambigu melalui sosok Murad, seorang pahlawan yang sekaligus buronan. Di satu sisi, Murad adalah seseorang yang dirayakan sebagai pahlawan karena dianggap memperjuangkan kemerdekaan Aceh dari penjajahan pemerintah pusat Indonesia. Namun, dalam narasi novel, Murad sudah menjadi buronan dari pemerintah pusat dan orang-orang Aceh yang ingin menghabisinya. Memori masa lalu ini berdialektika dengan kondisi Murad saat ini, menghasilkan keterasingan yang mengkonstruksi identitas Murad. Dengan narasi seperti ini, Surga Tanah Merah menyodorkan kritik bagi Aceh yang disertai harapan akan kesejarahteraan dan kedamaian.