Open Access
Angka Kejadian Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Menggunakan Metode Pengukuran Geriatric Depression Scale
Author(s) -
Monica Octafiani,
Linda Armelia
Publication year - 2021
Publication title -
majalah kesehatan pharmamedika
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2655-2396
pISSN - 2085-5648
DOI - 10.33476/mkp.v12i1.1602
Subject(s) - medicine , gynecology , depression (economics) , economics , macroeconomics
Latar Belakang: Penyakit ginjal kronik mengakibatkan penurunan fungsi ginjal progresif dan irreversible sehingga memerlukan terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal bertujuan membuang limbah metabolik dan kelebihan cairan tubuh melalui darah. Keadaan ini dapat mengganggu psikis pasien berupa depresi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian depresi pada pasien geriatric yang menjalani hemodialisis dengan menggunakan metode pengukuran geriatric depression scale. Metode: Penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisis di RS Anna Medika Bekasi dari tanggal 20-29 Agustus 2018. Analisis menggunakan Chi-Square. Hasil: Ada 51 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan 33 (64,7%) laki-laki dan sisanya perempuan. Pengukuran tingkat depresi sebagai berikut 25 (49%) tidak depresi; 20 (39.2%) depresi ringan; 5 (9.8%) depresi sedang dan 1 (2%) depresi berat. Kejadian depresi pada periode HD 12 bulan sebanyaj 24 (47%): 11 (45.7%) normal; 10 (41.7%) depresi ringan; 2 (8.4%) depresi sedang dan 1 (4.2%) depresi berat. Pada HD 12-24 bulan sebanyaj 15 (29.4%): 7 (46.6%) normal; 6 (40%) depresi ringan; 2 (13.4%) depresi sedang dan tidak ada depresi berat. Pada HD 25-36 bulan sebanyak 5 (25.5%): 4(80%) normal dan 1 (20%) depresi ringan. Sementara pada HD 36 bulan sebanyak 7 (35.7%): 3 (42.8%) normal; 3 (42.8%) depresi ringan dan 1 (14.2%) depresi sedang”. Tidak adanya hubungan antara ketaatan agama dengan angka kejadian depresi pada pasien PGK yang menjalani HD (p0,05). Simpulan: Angka kejadian depresi terbanyak terjadi ketika pasien yang menjalani hemodialisis kurang dari 12 bulan dan untuk pasien yang sudah menjalani hemodialisis lebih dari 12 bulan sudah dapat beradaptasi dan bergantung pada dukungan keluarga. Saran: Diperlukan perhatian dan dukungan keluarga pada pasien penyakit ginjal kronik sebagai dukungan moral yang sangat penting dalam mencegah depresi pada pasien disamping kekuatan amal ibadah pasien juga.