
HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN POST-STROKE ISKEMIK DI RS BETHESDA
Author(s) -
Rizaldy Taslim Pinzon
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal kedokteran yarsi
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2460-9382
DOI - 10.33476/jky.v25i3.368
Subject(s) - medicine , gynecology
Pendahuluan: Stroke bisa menimbulkan gangguan fungsional otak berupa gangguan fungsi kognitif. Insidensi gangguan fungsi kognitif meningkat tiga kali lipat setelah stroke, dan biasanya melibatkan gangguan kemampuan visuospasial, memori, orientasi, bahasa, perhatian, dan fungsi eksekutif. Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Data yang diambil berupa data primer dengan menggunakan Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA-Ina) serta Clock Drawing Test (CDT) dan data sekunder dari Stroke Registry (2010-2017) dan rekam medis RS Bethesda Yogyakarta. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif (univariat), dilanjutkan dengan uji chi-square test untuk analisis bivariat, dan regresi logistik digunakan untuk menganalisis analisis multivariat. Hasil: Sampel yang didapatkan sebanyak 110 sampel, dimana terdapat 72 laki-laki (65%) dan 38 perempuan (34.5%), di mana usia terbanyak 51-60 tahun sebanyak 36 pasien (32.7%). Didapatkan 75 pasien (68.2%) yang mengalami gangguan fungsi kognitif (MoCA < 26) dan 35 pasien (31.8%) yang tidak mengalami gangguan fungsi kognitif (MoCA ³ 26). Pada analisis bivariat didapatkan hipertensi (OR: 1.02; CI: 0.70-1.49; p: 0.823) tidak mempengaruhi terjadinya gangguan fungsi kognitif pada pasien post-stroke iskemik. Pada analisis multivariat didapatkan onset serangan stroke ulangan, jumlah lesi, lesi, dan lesi temporal berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif post-stroke iskemik. Kesimpulan: Hipertensi tidak berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien post-stroke iskemik. Kata Kunci: Post-Stroke Iskemik, Hipertensi, Gangguan Fungsi Kognitif, MoCA-Ina, CDT.