
RISIKO PENULARAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN PUTAT JAYA, SURABAYA
Author(s) -
Nurul Kholifah,
Ririh Yudhastuti
Publication year - 2016
Publication title -
jurnal ilmiah kesehatan media husada
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2655-4917
pISSN - 2252-9101
DOI - 10.33475/jikmh.v5i2.170
Subject(s) - gynecology , medicine , physics
Kelurahan Putat Jaya merupakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) di Surabaya dengan penderita terbanyak adalah anak usia dibawah 14 tahun. Sekolah merupakan suatu tempat yang berpotensi sebagai tempat penular penyakit DBD. Tingkat kepadatan Aedes aegypti sebagai vektor utama menjadi indikator risiko penularan DBD. Kontainer sebagai tempat perindukan Aedes aegypti pada suatu wilayah menentukan tingkat kepadatan vektor DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik kontainer dengan keberadaan jentik di lingkungan sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 9 sekolah dasar di Kelurahan Putat Jaya dengan sampel menggunakan metode total populasi. Observasi dengan metode visual digunakan untuk memperoleh data terkait variabel penelitian. Data dianalisis menggunakan koefisien korelasi Phi untuk mengetahui kuat hubungan antara karakteristik kontainer dengan keberadaan jentik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah antara jenis (r = 0,128), bahan (r = 0,156), dan letak kontainer (r
= 0,103) dengan keberadaan jentik. Terdapat hubungan yang cukup (r = 0,262) antara warna kontainer dengan keberadaan jentik. Nilai Container Index (CI) secara umum = 22,5% yang menunjukkan sekolah dasar di Kelurahan Putat Jaya berisiko tinggi penularan DBD. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih terdapat 7 dari 9 sekolah dasar berisiko tinggi terjadi penularan DBD. Direkomendasikan untuk meningkatkan upaya PSN 3M dan pemantauan jentik secara rutin di lingkungan sekolah khususnya pada kontainer non TPA untuk menurunkan risiko penularan DBD.