z-logo
open-access-imgOpen Access
Pengaruh Biji Picung Muda (Pangium edule Reinw) sebagai Pengawet Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus)
Author(s) -
Mariyana Mariyana,
Hari Santoso,
Hasan Zayadi
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal sains alami : known nature
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2657-1692
DOI - 10.33474/j.sa.v2i1.3328
Subject(s) - tilapia , organoleptic , oreochromis , smoked fish , preservative , aquaculture of tilapia , food science , fish <actinopterygii> , biology , toxicology , fishery
The most popular fish farmers in Indonesia are tilapia. A decreasing in physical quality of fish after approximately 2 hours of death. The fish can be guaranteed the quality of freshness with preservation. Some people still use preservation by cooling, drying, fumigating, salting and even the formalin substances. This research use natural preservation that use young seed of Picung (Pangium edule Reinw). The aim of research was to determine the effect of the covered pasta duration as a natural preservative against the ratio freshness of red tilapia (Oreochromis niloticus) meat in each treatment. This study used an experimental method consist four treatment; first, without covered pasta at 26 and 18 oC. The second,  the 3 mm of covered pasta of fish at 26 and 18 oC. The assessment of physical appearance performed by organoleptic scoring of fresh fish and Friedman test. The results of this study indicate that red tilapia which is covered with 3mm thickness of Picung young seeds with a refrigerator temperature of 18˚C has score value of the average; eye 6.93, gills 7.68, smell 7.77 and texture 8.5 with at long time fresh of 168 hours.Keywords: organoleptic, covered pasta, long time fresh ABSTRAKBudidaya ikan di Indonesia paling banyak diminati adalah ikan nila. Ikan mengalami penurunan kualitas secara fisik setelah kurang lebih 2 jam setelah kematiannya. Ikan dapat terjamin kualitas kesegarannya usaha yang dilakukan adalah pengawetan. Beberapa masyarakat masih menggunakan pengawetan dengan metode pendinginan, pengeringan, pengasapan, penggaraman dan bahkan formalin. Penelitian ini menggunakan pengawetan secara alami, yaitu pemberian lumuran pasta biji picung mudah (Pangium edule Reinw). Tujuan dari dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu pelumuran pasta sebagai pengawet alami terhadap rasio kesegaran daging ikan nila merah (Oreochromis niloticus) pada setiap perlakuan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, ada empat perlakuan pertama yaitu ikan nila merah tanpa diberi pelumuran pada suhu 26˚C dan 18˚C. Kedua ikan nila merah dilumuri biji picung halus setebal 3 mm pada suhu 26˚C dan 18˚C. Penilaian kenampakan secara fisik dilakukan dengan scoring organoleptik ikan segar dan uji Friedman. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ikan nila merah yang dilumuri oleh biji picung muda ketebalan 3mm dengan suhu pendingin 18˚C memiliki skor nilai rata-rata mata 6,93, insang 7,68, bau 7,77 dan tekstur 8,5 dengan lama waktu simpan selama 168 jam.Kata kunci: organoleptik, lumuran pasta, lama waktu segar

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here