z-logo
open-access-imgOpen Access
PENINGKATAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK SAPI TERINTEGRASI DENGAN USAHA TANI PERKEBUNAN KELAPA DI DESA RAMBU-RAMBU KECAMATAN KOLONO TIMUR KABUPATEN KONAWE SELATAN
Author(s) -
La Ode Arsad Sani,
La Ode Saidi,
Syamsuddin Syamsuddin,
Firman Nasiu,
Astriapirah
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal pengamas
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2622-383X
DOI - 10.33387/pengamas.v3i1.1453
Subject(s) - zoology , biology
Desa Rambu-Rambu merupakan salah satu desa di Kecamatan Kolono Timur yang masuk dalam daftar “Wilayah Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional” di Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan Lampiran Surat Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristekdikti Nomor: 2276/E3/LL/2018 tertanggal 24 Juli 2018. Kecamatan Kolono Timur merupakan wilayah pesisir yang potensial untuk pengembangan komoditas perkebunan kelapa dan peternakan sapi sehingga dipilih menjadi lokasi penempatan KKN PPM yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti pada tahun 2019. Jarak tempuh lokasi KKN-PPM di Desa Rambu-Rambu Kecamatan Kolono Timur dengan Ibu Kota Kabupaten Konawe Selatan sekitar 92 km, dan berjarak sekitar 74 km dari Kampus Universitas Halu Oleo di Kendari.Mata pencaharian masyarakatnya selain beternak sapi adalah berkebuntanaman kelapa, jambu mete, kakao, cengkeh, kopi, lada, dan pala. Perkebunan kelapa paling luas, yaitu 323 Ha, sedangkan perkebunan dengan luas areal terkecil adalah tanaman cengkeh, yaitu 6 Ha. Kegiatan peternakan, khusunya ternak sapi dianggap sesuai dengan kondisi iklim setempat karena adanya dukungan ketersediaan hijauan pakan ternak, walaupun masih mengandalkan sumber pakan dari hijauan rumput alami. Ternak sapi oleh masyarakat sekitar telah diternakkan dalam waktu yang cukup lama, namun kegiatan ini secara umum masih berjalan secara tradisional dan belum berorientasi bisnis sebagai sumber pendapatan utama karena pengetahuan dan keterampilan peternak masih terbatas. Beberapa kendala yang menjadi keluhan peternak mitra dan berhasil diidentifikasi adalah: (1) organisasi kelompok belum berjalan baik, (2) pemahaman teknik budidaya ternak sapi belum optimal,(3) Feses ternak tidak diolah lebih lanjut menjadi pupuk organik, (4) Kelompok peternak mitra belum melakukan upaya diversifikasi beragam jenis pakan yang memenuhi standar baku mutu seperti penyediaan pakan berbasis sumberdaya bahan pakan lokal,khususnya sisa usahatani hasil perkebunan.  Adanya program KKN PPM ini melalui penyuluhanserta praktek didampingi tim pengabdi maka peternak sudah lebih memahami pentingnya wadah kelompok ternak, peternak paham teknik membudidayakan ternak sapi yang terintegrasi tanaman perkebunan kelapa, terampilmembuat kandang ternak sapi, danmembuat pakan jerami fermentasi maupun dalam pengolahan pupuk organik berbasis feses sapi.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here