
Karakterisasi Kayu yang Difungsikan sebagai Pasak Baru pada Pemugaran Perahu Kuna di Situs Punjulharjo, Rembang
Author(s) -
Yustinus Suranto
Publication year - 2017
Publication title -
borobudur /borobudur
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2721-1517
pISSN - 1978-8584
DOI - 10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v11i1.170
Subject(s) - physics
Pada tahun 2008, perahu kuna terbuat dari bahan kayu ditemukan di Desa Punjulharjo Kabupaten Rembang. Perahu selesai direkonstruksi pada tahun 2014 dan dilanjutkan dengan programkonservasi sampai dengan tahun 2017. Pada saat pelaksanaan rekonstruksi, seluruh pasak yang berbahan kayu kuno diganti dengan pasak baru berbahan kayu baru. Penggantian dilakukan tanpa didahului dengan studi diagnostik pasak kayu sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, sehingga upaya mempertahankan orisinalitas jenis tidak diperhatikan. Pemerintah Republik Indonesia akan membangun Museum Maritim Nasional di situs Punjulharjo pada tahun 2017. Karakterisasi kayu yang difungsikan sebagai pasak baru sangat diperlukan sebagai data yang dapat diperankan sebagai sumber informasi bagi kepentingan museum tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentikasi jenis, sifat-sifat kayu serta kualitas kayu baru yang difungsikan sebagai pasak. Bahan penelitian ini adalah kayu lebihan dalam pembuatan pasak yang disimpan oleh kepala tukang rekonstruksi. Penelitian penentuan jenis kayu dilakukan dengan metode identifikasi makroskopis. Sifat sika dan mekanika kayu ditentukan dengan metode British Standard 373. Kualitas kayu ditentukan berdasarkan berat jenis dan kekuatan tekan kayu. Klasikasi kualitas kayu berdasarkan berat jenis dilakukan dengan mengikuti metode Seng (1964), sedangkankekuatan tekan sejajar serat dilakukan dengan mengikuti Anonim (1976). Hasil penelitian menyimpulkan empat hal. Pertama, jenis kayu adalah pilang (Acacia leucophloea Wild). Kedua, berat jenis kayu kering udara adalah 0,82. Ketiga, keteguhan tekan sejajar serat 778 kg/cm2. Keempat, peringkat kelas kualitas adalah kelas I-II, sehingga kayu ini berstatus sebagai kayu yang sangat baik sampai dengan baik.