
KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK DALAM KAIDAH FIKIH MUAMALAH
Author(s) -
Astuti Dola Bastina,
Tjiptohadi Sawarjuwono,
Gemelthree Ardiatus Subekti
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal akuntansi
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
ISSN - 2303-0364
DOI - 10.33369/j.akuntansi.10.2.183-196
Subject(s) - philosophy , physics , humanities
Penelitian ini bertujuan mampu memberikan kontribusi untuk menentukan keputusan dalam dilema etis seorang auditor yang sesuai dengan kaidah-kaidah fikih muamalah. Kaidah-kaidah fikih yang dibahas dalam artikel ini adalah niat syarat seluruh amal seorang auditor, hukum perantara sama dengan hukum tujuan seorang auditor, hukum asal muamalah adalah halal, kecuali ada dalil yang melarang, serta hukum mendahulukan menolak mafsadat daripada mengambil manfaat. Pendekatan dalam perumusan pemikiran ini menggunakan studi kepustakaan dengan membandingkan antara tokoh Islam yang menerapakan kaidah fikih muamalah dalam kehidupan sehari-harinya dengan kasus auditor yang kurang menerapkan kaidah fikih muamalah dalam pekerjaannya dan berfokus pada literatur primer. Dari perbandingan tersebut peneliti memberikan argument mengapa auditor harus menerapkan kaidah fikih muamalah dalam menjalankan tugasnya. Esensi perihal etis sangat penting dalam akuntansi terutama dalam rangka pengembangan dan peningkatan peran profesi akuntan untuk dapat bertindak secara profesional.Kata Kunci: Audit, Etika, Fikih, Standar