Open Access
PENGARUH FREKUENSI PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.)
Author(s) -
Ambar Pratiwi
Publication year - 2021
Publication title -
konservasi hayati
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2722-1113
pISSN - 0216-9487
DOI - 10.33369/hayati.v17i2.15034
Subject(s) - physics , horticulture , biology
Buncis (Phaseolus vulgaris L.) termasuk tanaman yang mempunyai sensitifitas agak tinggi terhadap kekeringan. Frekuensi penyiraman yang berbeda dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan perlakuan variasi frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan buncis, serta menentukan frekuensi penyiraman optimal untuk menghasilkan pertumbuhan buncis terbaik. Variasi frekuensi penyiraman yang diberikan yaitu 1 hari sekali, 2 hari sekali, 4 hari sekali, 6 hari sekali, dan 8 hari sekali dengan volume air 200 mL. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan analisis data menggunakan uji ANOVA, dan uji lanjut DMRT. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, lebar daun, jumlah bunga, berat basah, dan berat kering. Hasil penelitian menunjukkan pemberian variasi frekuensi penyiraman terdapat perbedaan signifikan terhadap pertumbuhan buncis. Frekuensi penyiraman 8 hari sekali mengalami penghambatan pertumbuhan dibandingkan dengan frekuensi penyiraman 1 hari sekali terhadap semua parameter kecuali pada parameter lebar daun. Tinggi tanaman mencapai 223,72 cm pada pemberian perlakuan frekuensi penyiraman 1 hari sekali, sedangkan diameter batang mencapai 0,327 cm, demikian pula dengan jumlah daun terdapat 24 daun majemuk. Sedangkan jumlah bunga terbanyak terdapat pada perlakuan frekuensi penyiraman 2 hari sekali yaitu 2 kuntum bunga. Demikian juga berat basah total mencapai 45 gram, dan berat kering mencapai 12,6 gram pada pemberian perlakuan frekuensi penyiraman 1 kali sehari. Semakin lama frekuensi penyiraman yang diberikan, semakin menghambat pertumbuhan buncis. Frekuensi penyiraman 1 hari sekali merupakan frekuensi penyiraman yang paling optimal terhadap semua parameter pertumbuhan kecuali pada parameter lebar daun.