z-logo
open-access-imgOpen Access
TUMBUHAN PEWARNA ALAMI KAIN TENUN IKAT SUKU METO DI KECAMATAN NUNKOLO, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
Author(s) -
Fransina Th Nomleni,
Alan Ch Sabuna
Publication year - 2019
Publication title -
indigenous biologi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-9787
pISSN - 2614-4816
DOI - 10.33323/indigenous.v2i1.25
Subject(s) - horticulture , biology , physics
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tumbuhan pewarna alami, organ tumbuhan yang digunakan, warna yang dihasilkan, dan proses pengolahan tumbuhan hingga menghasilkan warna. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara semi struktural. Penelitian ini pada masyarakat Kecamatan Nunkolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan di Desa Haumeni, Desa Putun dan Desa Nunkolo. Jumlah informen dalam penelitian ini 30 orang yang terdiri atas kepala Desa, tokoh masyarakat, pengrajin dan masyarakat yang mengetahui tentang pemanfaatan tumbuhan pewarna alami. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Dari hasil penelitian diperoleh 5 jenis tumbuhan pewarna alami yaitu rimpang dari famili Zingiberaceace yaitu Kunyit/Huki (Curcuma domestica L) menghasilkan warna kuning yang diolah dengan cara ditumbuk, warna merah dihasilkan dari kulit batang famili Rubiaceace yakni Mengkudu/Baok’ulu (Morinda citrifolia L) yang direbus, warna hijau dihasilkan dari famili Fabaceace yakni daun kacang Arbila/Koto (Phaseolus lunatus L) yang ditumbuk, warna hitam dihasilkan dari famili Rubiaceace yakni daun Tarum/Taum (Indigofera tinctoria L) yang direndam, dari famili Euphorbiaceae yang diambil adalah daun Pohon Buah Tinta/Meko (Phylantus reticulatus Poir) untuk warna biru diolah dengan direndam dan dicampuran tepung jagung, Selain itu terdapat tumbuhan yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam pewarnaan yaitu daging buah kelapa/Noa (Cocos nucifera) dan kapur sirih. Tumbuhan yang digunakan dalam proses perendaman awal adalah Kemiri/Fenu (Aleurites mollucana L) dan Jagung/Pena (Zea Mays L). Tujuan penambahan kapur adalah sebagai penguat warna sehingga tidak mudah luntur. Tumbuhan yang berpotensi sebagai pewarna alami tenun ikat sebagian besar telah dibudidayakan. Tumbuhan yang dibudidayakan adalah Tarum, Kunyit dan kacang Arbila.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here