
KAJIAN STRUKTURAL DAN ANTROPOLOGI SASTRA TERHADAP NOVEL MUNJUNG KARYA MOH. AMBRI
Author(s) -
Yusuf Ramdani
Publication year - 2021
Publication title -
jaladri : jurnal ilmiah progran studi bahasa sunda/jaladri
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-2106
pISSN - 2443-194X
DOI - 10.33222/jaladri.v7i1.1144
Subject(s) - humanities , art
Penelitian ini dilatarbelakangi perlunya perngkajian unsur antropologi sastra dalam karya sastra, khususnya untuk pembaca. Untuk mengetahui budaya masarakat tidak perlu terjun langsung ke lapangan, tapi bisa dengan cara mengkaji karya sastra yang ada melalui sudut pandang kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Hubungan antara kebudayaan dan adat-istiadat merupakan pola hidup masyarakat yang turun-temurun lahir dari nenek moyang. Adanya kebudayaan tersebut merupakan latar belakang masarakat yang masih percaya dengan kebudayaan tersebut kemudian terus berkembang dan disalah gunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan novel, struktur cerita dan unsur antropologi sastra dari novel Munjung karya Moh. Ambri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang secara langsung mendeskripsikan unsur antroplogi sastra di dalamnya, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dengan cara mengumpulkan sumber data berupa novel. Berdasarkan hasil penelitian, struktur cerita novel Munjung melingkupi tiga aspék, yaitu struktur tema, fakta cerita (alur, tokoh dan penokohan), dan sarana sastra (judul, sudut pandang, dan gaya bahasa). Téma umum dari novel ini adalah kekayaan dan pesugihan. Struktur penyajian berdasarkan antropologi sastra terdiri dari masa lampau, kearifan lokal, folklor (tradisi lisan dan sastra lisan), dan mitos. Unsur antropologis yang terkait dalam cerita novel tersebut adalah 1) masa lampau, masa yang sudah terjadi dan dialami oleh tokoh dalam novel Munjung, 2) kearifan lokal, yang terdiri dari kepercayaan masyarakat, agama, adat-istiadat, dan kebiasaan, 3) folklor (tradisi lisan dan sastra lisan), terdiri dari peribahasa, dialek, dan adat kebiasaan ritual, serta 4) mitos, takdir, masa lampau, dan kecurigaan.