z-logo
open-access-imgOpen Access
Diplomasi Pertahanan Indonesia Dalam Upaya Untuk Memasukkan Segmen Tanjung Datu Sebagai Outstanding Boundary Problem Indonesia-Malaysia
Author(s) -
Istiqamah Istiqamah
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal pertahanan dan bela negara
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2620-7400
pISSN - 2620-5262
DOI - 10.33172/jpbh.v7i3.233
Subject(s) - humanities , political science , physics , art
Abstrak – Tulisan ini membahas mengenai bentuk penyelenggaraan diplomasi pertahanan serta analisanya dalam upaya untuk memasukkan segmen Tanjung Datu sebagai Outstanding Boundary Problem Indonesia-Malaysia. Hal ini didasarkan atas status Tanjung Datu yang ambigu akibat perbedaan penafsiran Memorandum of Understanding (MOU) 1978 oleh pihak internal pemerintah Indonesia. Perundingan untuk memasukkan segmen Tanjung Datu sebagai OBP terjadi pada tahun 2001. Usaha melobi pihak Malaysia untuk memasukkan Tanjung Datu sebagai OBP dilakukan secara intensif oleh para delegasi sampai akhirnya Indonesia menerima keputusan pihak Malaysia untuk tidak lagi mempermasalahkan Tanjung Datu. Studi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan enam informan yang meliputi praktisi dan pakar di bidang terkait. Data juga diperoleh dari berbagai literatur. Temuan studi ini berupa subjek diplomasi pertahanan Indonesia dalam upaya memasukkan segmen Tanjung Datu sebagai OBP Indonesia-Malaysia yaitu Pankorwilnas, Direktorat Topografi Angkatan Darat, Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri dan JUPEM. Sedangkan objek diplomasi pertahanan Indonesia dalam upaya memasukkan segmen Tanjung Datu sebagai OBP Indonesia-Malaysia adalah berupa tujuan Indonesia yakni sebagai implementasi kepentingan nasional dalam meraih kedaulatan teritorialnya serta hal itu termasuk dalam lingkup pertahanan. Kata Kunci : diplomasi pertahanan, teori pembentukan perbatasan darat, kedaulatan teritorial, segmen tanjung datu, outstanding boundary problems   Abstract – This study discusses on implementation of Indonesia’s defense diplomacy and its analysis in effort to obtain Tanjung Datu segment as Outstanding Boundary Problem Indonesia-Malaysia. This is based on the status of Tanjung Datu as Outstanding Boundary Problem was ambiguous due the different interpretations of Memorandum of Understanding (MOU) 1976 and 1978 by Government of Indonesia. The negotiation to obtain Tanjung Datu segment as Outstanding Boundary Problem Indonesia-Malaysia in 2001. Indonesia attempt to lobby Malaysian to attach Tanjung Datu as OBP and its intensively conducted by Indonesian delegates until finally, Indonesia accepted Malaysia’s decision that Tanjung Datu is not part of the OBP. The research method was qualitative approach in which data collection technique was conducted through interviews with six informants including practitioners and experts in related fields. This study showed that the subjects of Indonesian defense diplomacy in efforts to obtain Tanjung Datu segment as OBP Indonesia-Malaysia are Pankorwilnas, Directorate of Army Topography, Ministry of Defense, Ministry of Home Affairs and JUPEM. While the object of Indonesian defense diplomacy in the efforts to obtain Tanjung Datu segment as OBP Indonesia-Malaysia are the implementation of Indonesian national interest to achieve territorial sovereignty and it was also part of defense.Keywords: defense diplomacy, bounday making theory, territorial sovereignty, tanjung datu segment, outstanding boundary problems

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here