
DIPLOMASI PERTAHANAN SEBAGAI SARANA PENCEGAHAN KONFLIK STUDI KASUS: STRATEGIC ENGAGEMENT NORWEGIA DI MYANMAR
Author(s) -
Jerry Indrawan
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal pertahanan dan bela negara
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2620-7400
pISSN - 2620-5262
DOI - 10.33172/jpbh.v4i2.333
Subject(s) - political science , humanities , philosophy
Dalam beberapa tahun terakhir, bantuan Norwegia yang mengalir ke Myanmar meningkat secara signifikan. Bantuan terkait proses perdamaian menjadi bagian dari strategic engagement Norwegia kepada Myanmar. Strategic engagement sendiri merupakan konsep yang fokus pada perluasan, reformasi, serta intensifikasi tatanan internasional yang ditujukan untuk mendorong kesiapan negara-negara dalam mencegah ketegangan dan konflik militer. Sebagai sebuah negara yang baru terlepas dari konflik berkepanjangan, kondisi sosial, politik, dan keamanan Myanmar masih sangat rapuh. Penulis berpendapat bahwa strategic engagement dalam konteks diplomasi pertahanan dapat diterapkan untuk mencegah konflik muncul kembali, serta menguatkan pilar-pilar demokrasi. Program utama Norwegia di Myanmar adalah Myanmar Peace Support Initiative (MPSI). MPSI adalah sebuah program yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian dalam wilayah-wilayah gencatan senjata. Program MPSI ini, menurut penulis, sangat sejalan dengan konsep strategic engagement dalam menjalankan kebijakan diplomasi pertahanan Norwegia terhadap Myanmar. Tulisan ini akan membahas bagaimana strategic engagement dilakukan di Myanmar melalui program MPSI. Kata Kunci: strategic engagement , diplomasi pertahanan, pencegahan konflik, dan MPSI