
PERANCANGAN INTERIOR OMAH BATIK SOLO DI SURAKARTA
Author(s) -
Ibnu Atha’Illah Atha’Illah,
Joko Budiwiyanto
Publication year - 2020
Publication title -
pendhapa
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2745-7249
pISSN - 2086-8138
DOI - 10.33153/pendhapa.v10i2.2942
Subject(s) - art , humanities
Batik, warisan budaya yang tetap dilestarikan dari generasi ke generasi Indonesia. Batik Indonesia diakui oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 dalam daftar Representative sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative list of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) karena kaya akan simbol dan filosofi kehidupan rakyat Indonesia. Sejarah batik di Solo bermula pada masa Kerajaan Pajang lebih dari 4 abad yang lalu. Memasuki abad XX, batik menjadi salah satu identitas perekonomian masyarakat Jawa dan hingga kini nilai komersil lebih unggul dari edukasi. Perihal perlunya penunjang sarana edukasi mengenai batik yang mencakup rekreasi dan apreseiasi melatar belakangi perlu adanya Perancangan Interior Omah Batik Solo di Surakarta. Penggunaan kata Omah dari judul mengacu pada arti fungsional rumah, yakni sebagai tempat istirahat atau hunian, pembinaan atau perawatan dan bersosialisasi. Objek yang digarap memfokuskan pada interior ruang informasi, museum, runaway hall dan showroom dengan gaya ekletik (indisch-jawa) dengan pendekatan batik solo terpilih. Kata kunci: batik, solo, indisch, jawa