
AKTIVITAS KESENIAN KOMUNITAS SARANG TARUNG
Author(s) -
Fajar Nurul Hidayah
Publication year - 2018
Publication title -
brikolase
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
eISSN - 2622-0652
pISSN - 2087-0795
DOI - 10.33153/bri.v9i2.2166
Subject(s) - humanities , art
Artikel ini merupakan hasil penelitian yang membahas aktivitas kesenian komunitas Sarang Tarung. Fokus permasalahan yang diteliti adalah makna yang mendorong komunitas Sarang Tarung melakukan aktivitas kesenian, juga membahas bagaimana latar belakang berdirinya komunitas, serta bagaimana bentuk aktivitas mereka. metode penelitian yang digunakan adalah etnografi dengan analisis taksonomi. Teori interaksionisme simbolik (Herbert Blumer) digunakan sebagai pisau bedah. Sarang Tarung dilihat melalui interaksionisme simbolik merupakan serangkaian proses pembentukan makna yang mendasari mereka melakukan aktivitas kesenian. Melalui interaksionisme simbolik, dapat diketahui makna aktivitas kesenian bagi komunitas Sarang Tarung adalah bentuk rasa kepedulian, selain itu dapat diketahui bahwa komunitas Sarang Tarung tidak sepenuhnya paham tentang seni kerakyatan, mereka juga bagian anak muda yang mengkonsumsi tren seni kerakyatan. Mereka beranggapan bahwa seni kerakyatan adalah bentuk solidaritas yang mampu memberi perubahan pada kesejahteraan masyarakat kelas bawah. Anggapan tersebut yang mendorong mereka melakukan aktivitas kesenian dan tidak sekadar menjadi konsumen pasif. Kata kunci: Aktivitas Kesenian, Interaksionisme Simbolik, Komunitas Sarang Tarung, Makna