
Pengembangan Potensi Masyarakat Melalui Industri Kreatif Sebagai Rintisan Desa Wisata di Desa Kundisari, Kedu, Temanggung
Author(s) -
Basnendar Herryprilosadoso
Publication year - 2020
Publication title -
abdi seni
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2723-2468
pISSN - 2087-1759
DOI - 10.33153/abdiseni.v10i1.3031
Subject(s) - humanities , art , engineering
AbstrakDesa Kundisari merupakan salah satu daerah yang berada di Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung Proinsi Jawa Tengah yang memiliki beragam potensi di bidang kesenian yang terdiri dari 4 (empat) potensi, yaitu kesenian kuda lumping, gerabah, seni musik dangdut, sholawatan dan rebana. Selain potensi seninya dengan permukaan wilayahnya dengan dataran tinggi sangat berpotensial dijadikan destinasi pariwisata. Prioritas permasalahan yang ada, yaitu : 1) Metode pendampingan dalam pengembangan dan pengelolaan seni kerajinan berbasis bambu dan batik eco print sebagai cinderamata (souvenir); 2) Metode pendampingan dalam pengembangan dan pengelolaan manajemen sumber daya manusia untuk menyusun rintisan desa wisata kreatif; dan 3) Metode pendampingan dalam pengembangan untuk perancangan Environment Graphic Design. Tahapan dan proses pengabdian kepada masyarakat tematik ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan besar, yaitu : Tahapan Identifikasi Masalah (Envisioning Phase), Tahapan Perencanaan (Planning Phase), dan Tahapan Desain/Rancangan (Developing Phase) dengan melalui teknis pelatihan, pendampingan, dan workshop bagi warga masyarakat Desa Kundisari.Sinergitas pihak kampus dan akademisi dalam mendukung program pelatihan kepada masyarakat dalam rangka pengembangan potensi desa di bidang industri kreatif sangat diperlukan, khususnya pelatihan teknologi tepat guna yang nantinya bisa langsung diterapkan oleh warga masyarakat desa.Kata kunci: Potensi Desa, Pelatihan Kerajinan, Industri Kreatif, Desa Wisata Kundisari. AbstractKundisari Village is one of the areas in Kedu, Temanggung , Central Java Province which has a variety of potentials in the arts consisting of 4 (four) potentials, namely kuda lumping , pottery, dangdut music art, sholawatan and tambourine. In addition to its artistic potential with the surface of its territory with a plateau is very potential to be a tourism destination.Priority problems that exist, namely: 1) Methods of assistance in the development and management of bamboo and batik- based handicraft arts as souvenirs (souvenirs); 2) Assistance methods in the development and management of human resource management to develop creative tourism village pilot projects; and 3) Assistance methods in development for designing Environmental Graphic Design. The stages and process of dedication to this thematic community consists of 3 (three) major stages, namely: the Phase of Identification Problems (Envisioning Phase), the Planning Phase (Planning Phase), and the Design / Design Stages through the technical training, mentoring, and workshops for residents of the Kundisari. Synergy between the campus and academics in supporting training programs for the community in the context of developing village potential in the field of creative industries is very much needed, especially training in appropriate technology which can later be directly applied by villagers.Keywords: Village Potential, Handicraft Training, Creative Industries, Kundisari Tourism Village