
Intervensi Berbasis Masalah Untuk Menurunkan Kematian Ibu Di Kabupaten Subang
Author(s) -
Marliana Rahma
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal keperawatan dan kebidanan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2654-3303
pISSN - 2089-1172
DOI - 10.33123/jkk.v8i1.14
Subject(s) - medicine , gynecology
Pendahuluan: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indoneisa masih tinggi. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan AKI di Indonesia 359 per 100.000 kelahiran hidup. Di Jawa Barat pada tahun 2016 terdapat 797 kasus kematian ibu. Subang merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat. Jumlah kematian ibu di Kabupaten Subang pada tahun 2017 terdapat 27 kasus. Diperlukan intervensi sesuai akar permasalahan untuk membantu pengambilan kebijakan sebagai bagian dari upaya menurunkan kematian ibu di Kabupaten Subang. Tujuan penelitian: Menganalisis sebaran kematian ibu di Kabupaten Subang; menganalisis peta permasalahan kematian ibu di Kabupaten Subang; menganalisis intervensi berbasis masalah yang dibutuhkan untuk menurunkan kematian ibu di Kabupaten Subang. Bahan dan metode: Desain penelitian yang digunakan adalah metode campuran kuantitatif dan kualitatif (sequential explanatory mixed method). Hasil penelitian: Kasus kematian ibu di Kabupetan Subang tahun 2013 (10 kasus), 2014 (11 kasus), 2015 (30 kasus), 2016 (34 kasus), dan 2017 (27 kasus). Peta permasalahan kematian ibu terbanyak tahun 2017 adalah Puskesmas Kalijati ( 4 kasus) dengan penyebab hipertensi dalam kehamilan (HDK), asma, dan hypertyroid; Puskesmas Binong dengan penyebab HDK, hypertyroid, dan decompensasi cordis; Puskesmas Sukarahayu (3 kasus) dengan penyebab emboli, hypertyroid dan DIC. Berdasarkan penyebab, HDK paling banyak menyumbangkan kematian. Berdasarkan tingkat pendidikan, paling banyak kematian ibu terjadi pada ibu dengan tingkat pendidikan SD. Berdasarkan status kematian, paling banyak terjadi pada masa nifas. Berdasarkan penolong, paling banyak ditolong oleh dokter. Berdasarkan tempat kematian, paling banyak terjadi di RSUD. Berdasarkan 3 terlambat paling banyak terlambat memutuskan. Berdasarkan 4 terlalu, paling banyak terlalu tua. Kesimpulan: Intervensi penurunan kematian ibu di Kabupaten harus berdasarkan masalah.