APBN 2020: ANALISIS KINERJA PENDAPATAN NEGARA SELAMA PANDEMI COVID-19

The Article 5 of Act of The Republic Of Indonesia Number 17 of 2003 stated that the state budget was arranged based on need for enforcement of the state governance and ability in collection of the country income. If the state budget is estimated surplus, central government can propose the usage plan of budget surplus to the parliament. If the state budget is estimated deficit, sources of financing are set to cover that deficit in Act of State Budget. This paper aims to analyze the performance of country income of Republic of Indonesia during the COVID-19 pandemic in January – August 2020. This paper used descriptive statistics as data analysis technique based on the variance analysis of income budget and analysis of income growth. The results showed that the performance of state income during the COVID-19 pandemic in January – August 2020 decreased quite significant from the same period in 2019. Income budget realization in January – August 2020 decreased by 13,11 per cent or Rp 156,08 trillion from the same period in 2019. If the income budget realization is observed in detail, the realization of tax revenue decreased by 15,51 per cent and non-tax revenue decreased by 13,46 per cent.   Pasal 12 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 menyatakan bahwa APBN disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaranaan pemerintahan negara dan kemampuan dalam menghimpun pendapatan negara. Dalam hal anggaran diperkirakan surplus, Pemerintah Pusat dapat mengajukan rencana penggunaan surplus anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Sementara, jika anggaran diperkirakan defisit, ditetapkan sumber-sumber pembiayaan untuk menutup defisit tersebut dalam Undang-undang tentang APBN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pendapatan negara Republik Indonesia selama pandemi COVID-19 periode Januari – Agustus 2020. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah statistik deskriptif berdasarkan analisis varians (selisih) anggaran pendapatan dan analisis pertumbuhan pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pendapatan negara selama pandemi COVID-19 tahun 2020 periode Januari – Agustus mengalami penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan negara tahun 2020 periode Januari – Agustus tumbuh negatif 13,11% atau terjadi penurunan realisasi sebesar Rp 156,08 triliun bila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Bila realisasi pendapatan negara dilihat lebih dalam, penuruan realisasi terjadi baik pada realisasi penerimaan pajak maupun realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Realisasi penerimaan pajak pada tahun 2020 periode Januari – Agustus tumbuh negatif 15,51% dan realisasi PNBP tumbuh negatif 13,46% bila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.