Open Access
Analisis Varians Anggaran Belanja untuk Pengukuran Kinerja
Author(s) -
Fitri Irka Wahyu Niansyah,
Ali Tafriji Biswan
Publication year - 2018
Publication title -
indonesian treasury review/indonesian treasury review
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2622-4399
pISSN - 2527-2721
DOI - 10.33105/itrev.v3i4.79
Subject(s) - accounting , business administration , welfare economics , business , economics
The quality of budgeting is an instrument to assess the performance of the entity. Analysis of budget execution can be engaged by comparing budget realization in LRA and budget in DIPA. The budgetary variances arise due to differences, but unfortunately the government has not been intensively using variance analysis as an evaluation of budgeting. The qualitative research with this case study approach aimed to analyze the variance of the budget and relate it to the performance assessment of Foreign Corporate and Individual Tax Service Office. The results showed the absorption rate of 94,42% with variance (difference) of IDR974.697.831 or equivalent to 5,58% for expenditure activities. The absorption of the budget encourages the achievement of output targets and Key Performance Indicators (IKU) that impact on the Performance Value Organization (NKO) at a good level of 93,57%. The study recommends the importance of reviewing the accuracy of the expenditure allocation and budgeting must also meet the criteria of Architecture and Performance Information (ADIK). ABSTRAK Kualitas penganggaran belanja merupakan instrumen untuk menilai kinerja satuan kerja. Analisis pelaksanaan anggaran dapat dilakukan dengan membandingkan realisasi anggaran pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan anggaran pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Varians anggaran belanja timbul akibat perbedaan, namun sayangnya pemerintah belum intensif menggunakan analisis varians sebagai evaluasi penganggaran. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini bertujuan menganalisis varians anggaran belanja dan mengaitkannya dengan penilaian kinerja KPP Badan dan Orang Asing. Hasil penelitian menunjukkan tingkat penyerapan anggaran 94,42% dengan varians (selisih) sebesar Rp974.697.831,00 atau setara dengan 5,58% untuk kegiatan belanja. Penyerapan anggaran tersebut mendorong tercapainya target keluaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang berdampak pada Nilai Kinerja Organisasi (NKO) pada level baik yakni 93,57%. Studi merekomendasikan agar ditinjau kembali apakah alokasi belanja telah didistribusikan pada pos-pos yang tepat sehingga realisasi lebih baik lagi. Penyusunan anggaran juga harus memenuhi kriteria Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) mengingat kompleksitas revisi jenis belanja.