
Kajian Terhadap Sambutan Maulidur Rasul Anjuran Habib Ahmad Ismail di Singapura Serta Pengaruhnya Terhadap Golongan Bukan Islam
Author(s) -
Syed Muhammad Adib Termizi Ahmad Al Jafari
Publication year - 2018
Publication title -
journal of fatwa management and research
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 0127-8886
pISSN - 2232-1047
DOI - 10.33102/jfatwa.vol7no1.63
Subject(s) - art , fiqh , treasure , humanities , islam , art history , theology , philosophy , sharia
This paper researches on the biggest celebrated Maulidur Rasul in Singapore by Habib Ahmad Ismail. This celebration has become well known in Singapore because of its guests attendance up to 10,000 each time it is organized. However what makes it unique and difference from others celebration is in this celebration, all spectrum of societies are invited regardless of races or religions. The celebration consists of cultural performances and this has been celebration also out of the Maulid’s month. This uniqueness is well received from Muslim and non Muslim however it has also received negative comments and accusations in the way it is celebrated that is out of the Islamic teachings. The writer in this paper tries to analyses the way the celebration is celebrated in Shariah perspective by applying Usul Fiqh. By the end of this paper, several impact arising from Maulid organized by Habib Ahmad to the non Muslim attended the celebration.
Keywords: Cultural, Maulidur Rasul
Abstrak
Kertas kerja ini mengkaji antara sambutan Maulidur Rasul yang terbesar yang diadakan di Singapura, anjuran Habib Ahmad Ismail. Sambutan ini menjadi mahsyur di Singapura kerana kehadiran tetamu yang hampir sepuluh ribu orang pada setiap kali ia diadakan. Tetapi yang menjadikan ia “unik” dan berlainan daripada sambutan yang lain ialah, pada sambutan ini diundang setiap lapisan masyarakat tanpa mengira bangsa dan agama. Sepertimana diadakan di dalamnya persembahan-persembahan kebudayaan dan ia dianjurkan pada kebiasaannya, di luar musim sambutan maulid. Keunikan ini mendapat sambutan yang amat menggalakkan daripada kaum muslimin dan juga kafirin, tetapi terdapat juga golongan yang menentang dan melemparkan berbagai tuduhan seperti cara sambutan sebegini terkeluar daripada ajaran Islam dan sebagainya. Penulis melalui kertas kerja ini cuba menghuraikan cara sambutan sebegini di sisi Syara’ dengan menggunakan ilmu Usul Fiqh. Pada akhir kertas kerja ini dimuatkan beberapa pengaruh majlis yang dianjurkan Habib Ahmad ini terhadap masyarakat bukan Islam yang menghadirinya.
Kata kunci: Kemasyarakatan, kebudayaan, Maulidur Rasul.