
Pembuangan Bayi Penyebab Wujudnya Anak Pungut: Hukum dan Penyelesaiannya
Author(s) -
Berhanundin Abdullah
Publication year - 2018
Publication title -
journal of fatwa management and research
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 0127-8886
pISSN - 2232-1047
DOI - 10.33102/jfatwa.vol4no1.99
Subject(s) - psychology
Baby dumping is one of the social problems which are being discussed openly among the Muslim community in Malaysia. It became a big issue when the act of baby dumping has become more frequent at the beginning of 2010 until 2012. Baby dumping occurs because of pressures of life among those who are weak in their faith. Abandonment is causing the child to be referred to as adoptee (anak pungut) when found alive. An appropriate term of adoptee is being used to abandoned baby as seen from the point of responsibility. Unlike to foster child (anak angkat), the way of surrender and acceptance is between the two sides of parents and new guardians. This article discuss the law perspectives towards the abandoned baby, adoptee and how they should be take care of. Some suggestions presented solution to curb as well as to overcome the problem of abandoning baby as an immediate action for the child custody or upbringing of the child.
Keywords: Baby dumping, adoptee, Islamic Syariah, Malaysia
Abstrak
Pembuangan bayi adalah salah satu gejala sosial yang sedang dibicarakan secara terbuka di kalangan masyarakat muslim di Malaysia. Ia mula menjadi isu besar apabila perlakuan buang bayi makin menjadi-jadi pada awal tahun 2010 sehingga tahun 2012. Pembuangan bayi ini berlaku disebabkan tekanan hidup daripada kalangan mereka yang lemah pegangan agama. Pembuangan bayi ini menyebabkan anak tersebut disebut sebagai anak pungut apabila dijumpai masih hidup. Istilah anak pungut lebih wajar digunakan kepada anak yang dijumpai kerana melihat dari sudut tanggungjawab. Berbeza dengan anak angkat kerana cara penyerahan dan penerimaan adalah antara kasih sayang kedua belah pihak ibubapa dan penjaga. Artikel ini membincangkan dari sudut hukum terhadap anak pungut tersebut dan bagaimana penjagaannya. Beberapa cadangan penyelesaian dikemukakan bagi membendung dan mengatasi segera perbuatan membuang bayi dan cadangan penyelesaian terhadap jagaan atau asuhan terhadap anak pungut tersebut.
Kata kunci: Buang bayi, anak pungut, syariat Islam, Malaysia