z-logo
open-access-imgOpen Access
Hiburan: Muzik, Nyanyian, Nasyid Menurut Perspektif Fiqh dan Fatwa
Author(s) -
Lukmanul Hakim Hanafi,
Zulkifli Mohamad Albakri,
Raja Raziff Raja Shaharuddin
Publication year - 2018
Publication title -
journal of fatwa management and research
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 0127-8886
pISSN - 2232-1047
DOI - 10.33102/jfatwa.vol3no1.110
Subject(s) - entertainment , islam , humanities , sociology , fiqh , art , visual arts , philosophy , theology , sharia
Nowadays, entertainment has become part of human life especially to the Muslim young generation. Entertainment is a need at any time and anywhere such as while driving, at home or during leisure time. However, there is a different opinion regarding entertainment itself. Some of the views opine that it is forbidden either through media or any other medium, and there is also an opinion saying that it is only permissible by medium of nasyid. This article intends to explain and discuss the law or ‘hukm’ of media entertainment either by way of hearing the music, song, nasyid or by manner of singing from fiqh and fatwa perspectives. Documentary research method will be adopted in the study and gathering of information on views from the Islamic perspective with regards to this issue. Outcome of research asserts that Islam does not object to music whether in the traditional or modern form as long as it does not transgress with the teachings of Islam. The Fuqaha opine that entertainment is permissible in Islam in so far as it does not contain elements of neglect, badness or forbidden by Islam. Keywords: Entertainment, music, fatwa, traditional, permissible. Abstrak Mutakhir kini, hiburan merupakan sebahagian daripada kehidupan manusia, terutamanya umat Islam daripada golongan muda. Di mana jua berada sama ada ketika memandu, di rumah atau ketika waktu lapang pasti hiburan menjadi teman lapangan. Namun begitu, persoalan yang timbul adalah berkaitan dengan hiburan sendiri, terdapat pendapat mengatakan ia haram tidak kira sama ada berhibur melalui media mahupun sebaliknya, dan terdapat juga pendapat mengatakan ianya harus jika berhibur dengan irama nasyid sahaja. Artikel ini bertujuan menjelaskan dan membincangkan hukum berhibur melalui media sama ada dengan cara mendengar muzik, lagu, nasyid dan menyanyi dari pandangan fiqh dan fatwa. Metodologi analisa dokumen digunakan bagi meneliti dan memperolehi maklumat berkaitan pandangan Islam akan isu ini. Dapatan kajian mendapati Islam tidak menghalang sesuatu seni muzik sama ada tradisional atau moden selagi mana ia tidak bercanggah dengan syariat Islam. Fuqaha berpandangan bahawa hiburan dalam Islam adalah harus hukumnya melainkan hiburan itu jelas mendatangkan kelalaian dan keburukan ataupun wujudnya unsur-unsur yang haram dalamnya maka jadilah ia haram. Kata kunci: Hiburan, muzik, fatwa, tradisional, harus.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here