z-logo
open-access-imgOpen Access
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita (24-36 Bulan)
Author(s) -
Nurchalisah Basri,
Mansur Sididi,
Sartika
Publication year - 2021
Publication title -
window of public health journal
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2721-2920
DOI - 10.33096/woph.v1i5.98
Subject(s) - medicine , gynecology
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang ditunjukkan dengan nilai z skore TB/U kurang dari -2 SD. Prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Pambusuang mencapai 20.79%. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (24-36 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua balita (24-36 bulan) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pambusuang yang berjumlah 485 balita. Jumlah sampel yang akan diteliti adalah 149 balita, dengan ibu dari balita sebagai responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan purposive sampling. Pada penelitian ini terdapat 56.4% balita stunting. enelitian menunjukkan bahwa ada hubungan tinggi badan ibu terhadap kejadian stunting (p=0.048). Tinggi badan ibu yang rendah merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (24-36 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Disarankan kepada para ibu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pambusuang agar memperbaiki asupan gizi ibu dan balita, memperhatikan penyuluhan, sosialisasi, dan pembinaan yang diberikan tenaga kesehatan terkait pemenuhan gizi agar dapat mengurangi terjadinya stunting.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here