z-logo
open-access-imgOpen Access
Peranan Kurkuma Pada Karsinoma Kolorektal
Author(s) -
Asrini Safitri
Publication year - 2020
Publication title -
wal'afiat hospital journal
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2722-9017
DOI - 10.33096/whj.v1i1.5
Subject(s) - physics , gynecology , traditional medicine , medicine
Kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker yang terjadi pada  mukosa kolon di mana penyakit ini mempunyai angka morbiditas dan mor-talitas yang tinggi. Insidensi puncak untuk kanker kolorektal adalah usia 60 hingga 70 tahun. Kurang dari 20% kasus terjadi pada usia kurang dari 40 tahun, dan bila ditemukan pada usia muda perlu dicurigai adanya kolitis ulseratif atau salah satu dari sindrom poliposis.Sekitar 70–75% kanker kolorektal terletak pada daerah rektosigmoid. Keadaan ini sesuai dengan lokasi polip kolitis ulserativa di mana hampir 95% lokasi polip kolitis ulseratif berada di daerah rektum.Secara umum kanker selalu dihubungkan dengan bahan-bahan kimia, bahan-bahan radioaktif dan virus.Umumnya perkembangan kanker kolorektal merupakan interaksi antara faktor lingkungan dan faktor genetik serta dihubungkan juga dengan faktor predisposisi diet rendah serat, kenaikan berat badan dan konsumsi alkohol.. Kurkuminoid atau kurkumin sebagai komponen yang utama dalam jenis kurkuma.Sifat anti inflamasi kurkumin dengan cara menghambat produksi  IL-1, IL-6 dan TNF-α dan merangsang sekresi IL-10. Penelitian  mengenai farmakodinamik dan farmakokinetik dari dosis kurkumin yang diberikan pada manusia, bahwa pemberian ekstrak kurkuma dalam bentuk kapsul  dosis antara 440 sampai 2200 mg/hari yang mengandung 36-180 mg kurkumin aman pada manusia. Pemberian kurkuma sebanyak 12 gram tidak menimbulkan efek yang merugikan pada manusia. Aktivitas antioksidan dan penangkap radikal kurkumin mengindikasikan hubungannya sebagai penghambat proses karsinogenesis kanker. Aktivitasnya sebagai antiinflamasi yaitu sebagai inhibitor enzim siklooksigenase memiliki kaitan dengan aktivitanya sebagai antikanker terutama kanker kolon. Kurkumin juga aktif dalam menghambat proses karsinogenesis pada tahap inisiasi dan promosi atau progesi  juga memiliki efek memacu proses apoptosis yaitu suatu proses alami kematian sel dalam rangka mempertahankan integritas sel.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here