
Perbedaan Indeks Debris Sebelum dan Sesudah Konsumsi Buah Pir Pada Anak 7-9 Tahun
Author(s) -
Kurniaty Pamewa,
Mila Febriany,
Nur Rahmah Hasanuddin,
St. Fadhillah Oemar Mattalitti,
Rachmi Bachtiar,
Iin Indriani Saputri
Publication year - 2021
Publication title -
sinnun maxillofacial journal
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2714-5646
DOI - 10.33096/smj.v2i02.57
Subject(s) - physics , food science , mathematics , chemistry
Pendahuluan. Salah satu faktor pendukung yang menyebabkan terjadinya karies gigi yaitu debris atau sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi. Buah pir (Pyrus communis) juga mengandung senyawa katekin yang mampumenghambat perlekatan bakteri Streptococcus mutans pada pembentukan gigi serta mendenaturasi protein sel bakteri sehingga bakteri tersebut mati. Tujuan. Untuk mengetahui perbedaan indeks debris sebelum dan sesudah konsumsi buah pir pada anak usia 7-9 tahun di SD Inpres Tidung Makassar. Bahan dan Metode. Pra eksperimental dengan rancangan penelitian menggunakan pretest-posttest one groups only dan pengambilan sampel dengan purposive sampling. Populasi penelitian adalah siswa-siswi SD Inpres Tidung Makassar pada usia 7-9 tahun. Hasil. Penelitian dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan hasil rata-rata indeks debris sebelum konsumsi buah pir 1.474 (SD=±0.447) dan sesudah konsumsi buah pir 0.340 (SD=±0.298). Hasil uji Wilcoxon mendapatkan 0,000 (p<0,05) hal ini menandakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan p-value yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 artinya terdapat perbedaan indeks debris sebelum dan sesudah konsumsi buah pir pada anak usia 7-9 tahun. Kesimpulan. Terdapat perbedaan indeks debris sebelum dan sesudah konsumsi buah pir pada anak usia 7-9 Tahun di SD Inpres Tidung Makassar.