z-logo
open-access-imgOpen Access
A STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS WARISAN BUDAYA DI DAERAH PESISIR BULELENG-BALI
Author(s) -
Ni Luh Putu Eka Pebriyanti
Publication year - 2020
Publication title -
losari
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2527-8886
pISSN - 2502-4892
DOI - 10.33096/losari.v5i2.94
Subject(s) - humanities , political science , art
Wisata heritage merupakan sebuah perjalanan yang dikemas dengan mengunjungi tempat yang dianggap mempunyai sejarah yang penting bagi sebuah daerah atau kota yang dapat menjadi daya tarik wisata. Selain istilah konsep wisata sejarah ternyata ada juga istilah konsep wisata budaya. Konsep wisata kota budaya jauh lebih luas. Kota Singaraja dahulunya pernah menjadi ibukota dari Sunda Kecil (Lesser Sunda) sebelum tahun 1950 dimana Pelabuhan Buleleng menjadi pusat pelayaran. Meskipun pernah menjadi pelabuhan atau dermaga terbesar di Bali, kini Eks Pelabuhan Buleleng tidak difungsikan lagi serta kondisinya semakin memprihatinkan. Belum optimalnya penataan sehingga banyak fasilitas yang tidak ada. Dahulu kawasan pelabuhan yang berada di daerah pantai utara Buleleng dianggap sebagai kawasan nista (kotor). Kawasan ini baru mulai ada permukiman pada abad ke-17 ketika pelaut bugis dari Makasar datang ke kawasan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi pengembangan kawasan strategis warisan budaya Eks Pelabuhan Buleleng yang tepat untuk meningkatkan vitalitas kawasan, mampu menciptakan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi lokal, layak huni, berkeadilan sosial, berwawasan budaya dan lingkungan, serta berkelanjutan. Upaya revitalisasi sebagai wisata heritage di Kabupaten Buleleng dengan menerapkan strategi pengembangan wisata budaya. Peran masyarakat yang membentuk komunitas disekitar kawasan Eks Pelabuhan Buleleng memiliki peran penting untuk meningkatkan citra kawasan heritage tersebut.      

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here