
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN VISUAL PERMUKIMAN NELAYAN Studi kasus: pemukiman nelayan lette
Author(s) -
Nurmiah Nurmiah
Publication year - 2017
Publication title -
losari
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2527-8886
pISSN - 2502-4892
DOI - 10.33096/losari.v2i2.61
Subject(s) - humanities , physics , art
Pemukiman nelayan adalah suatu pemukiman bagi masyarakat secara visual, dipandang kumuh dan kawasan tertinggal yang tidak memenuhi persyaratan ideal suatu hunian secara tekhniks maupun non tekhnis. Hal itu mendorong pemerintah untuk merivatilisasi kawasan itu dengan pengadaan dan pembenahan infrastruktur yang ada Kota Makassar juga terkenal sebagai kota bahari yang memiliki banyak potensi namun mengalami problema yang terjadi diatas. Dalam revitalisasi kawasan Lette yang diadakan pemerintah tidak membuat efek keindahan bagi kawasan tersebut namun, yang terjadi adalah kawasan Lette kembali menjadi kawasan yang kumuh. Salah satu penyebabnya kawasan Lette kembali menjadi kawasan kumuh, adalah pembenahan yang dilakukan pemerintah belum sesuai dengan apa yang dipersepsikan sehingga menimbulkan berkurangnya apresiasi masyarakat untuk tetap menjaga lingkunganya.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan visual dikawasan Lette. Kenyamanan visual di kawasan Lette dapat kita ukur dengan mengetahui bentuk persepsi masyarakat dan apa yang menjadi faktor utama pembentuk persepsi visual mereka. Sehingga acuan ini dapat menjadi tahap peningkatan kenyamanan visual kawasan Lette dari tingkat kumuh. Landasan teori dari penelitian ini adalah bagaimana mengarahkan persepsi masyarakat tentang kenyamanan visual pada standart desain suatu waterfont yang ideal, dan juga mengarahkan persepsi masyarakat Lette pada faktor – faktor pembentuk kenyamanan visual tata massa bangunan, ruang, sirkulasi, vegetasi , street forniture, fungsi aktifitas. Untuk mengarahkan perancangan pada faktor – faktor visual yang secara kuantitas menpengaruhi kenyamanan visual. Metode yang dipakai penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan rasionalistik, dengan cara wawancara, observasi, dan suvey. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu patokan untuk mengatasi permasalahan kenyamanan visual pada kawasan nelayan.sehiingga pemerintah mendapatkan suatu langkah yang tepat guna.