
PERUBAHAN FUNGSI LANSEKAP TERHADAP PENINGKATAN TEMPERATUR UDARA DI LINGKUNGAN KOTA MAKASSAR
Author(s) -
Juhana Said
Publication year - 2016
Publication title -
losari
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2527-8886
pISSN - 2502-4892
DOI - 10.33096/losari.v1i1.31
Subject(s) - forestry , humanities , environmental science , geography , art
Pertumbuhan kota sangat cepat dalam kurun waktu relatif singkat. Adanya tuntutan sarana dan prasarana, tuntutan akan pusat pertokoan, mall, kawasan permukiman baru, daerah industri, termasuk makin semaraknya kegiatan di bidang pariwisata menyebabkan lahan perkotaan semakin padat. Banyaknya lahan terbangun semakin menekan lahan terbuka. Perubahan fungsi lanskap tersebut tentu memiliki dampak terhadap peningkatan temperatur udara dan pembentukan pulau panas (heat island) di kawasan kota. Makalah ini fokus akan melihat perubahan fungsi lanskap yang terjadi di Kota Makassar dari beberapa dekade. Perubahan lanskap dalam hal ini merupakan perubahan penggunaan lahan dan fungsi lanskap, meliputi: lahan terbangun (permukiman, pertokoan, perkantoran bangunan pemerintah, fasilitas umum, dan lai-lain), lahan terbuka (taman / lapangan), lahan berair (tambak, rawa-rawa, sungai, waduk dan kanal), lahan garapan (persawahan), dan lahan hijau (kebun dan hutan). Perubahan fungsi lanskap dari area terbuka menjadi kota yang tertutup dan padat, mencerminkan tingginya temperatur udara di lingkungan tersebut. Untuk mendapatkan dukungan data yang akurat dilakukan dokumentasi yang relevan, terkait; data tutupan lahan, interpretasi peta sejarah, foto udara dan pengumpulan data statistik.