
SKARIFIKASI dan KNO3 MEMATAHKAN DORMANSI SERTA MENINGKATKAN VIABILITAS dan VIGOR BENIH AREN (Arenga pinnata Merr.)
Author(s) -
Rudi Hartawan
Publication year - 2016
Publication title -
jurnal media pertanian
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2581-1606
pISSN - 2503-1279
DOI - 10.33087/jagro.v1i1.10
Subject(s) - scarification , germination , horticulture , sugar , biology , botany , dormancy , biochemistry
AbtractSugar palm seed naturally have quite a long dormancy, vary from 6-12 months. It couse by strong seed cover and impermeable so that inhibits water imbibitions. The experiment aim to determine the combine of position of scarification and the best KNO3 concentration to support the germination capacity and its speed of sugar palm seed germination. The parameters measurement were take place in Basic laboratory, Batanghari University began on 25 August 2013 up to April 10, 2014. Experiment used factorial complete randomize design. The first factor is the scarification position ie; without scarification (S0), scarification on plumule (S1) and scarification on the back (S2). The second factor is soaking in KNO3 ie; control (K0), 0.5% (K1), 1% (K2) and 1.5% (K3). The parameters observed were the electric conductivity, seed imbibitions, water content, germination capacity, lengh of sprout and dry weight. The experiment result shwed that the significantly interaction among electrical conductivity, imbibitions, water conten and dry weight. Its showed that S1K2 was the best combination. On the others parameters, giving a single effect, which showed plumul scarification was better than both on the back scarification and without scarification. KNO3 was good in 1.5% without scarification. KNO3 requirement would go down to 1% if the seed scarification was applied on plumule or seed back. Germination speed of sugar palm seed had directly proportioned with imbibitions, water content and root length, but its showed inversely proportional to the electrical conductivity. Keywords: Germination, Palma, CPMG AbstrakSecara alami benih aren memiliki masa dormansi yang cukup lama, bervariasi dari 6-12 bulan. Penyebabnya adalah kulit biji yang keras dan impermeabel sehingga menghambat terjadinya imbibisi air. Percobaan yang bertujuan untuk menentukan kombinasi posisi skarifikasi dan konsentrasi KNO3 terbaik untuk mendukung daya dan kecepatan berkecambah benih aren. Kegiatan perkecambahan benih serta pengukuran Parameter dilakukan di Laboratorium Dasar Universitas Batanghari mulai tanggal 25 Agustus 2013 sampai dengan 10 April 2014. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan pola faktorial, faktor pertama adalah perlakuan posisi skarifikasi yaitu; tanpa skarifikasi (S0), skarifikasi pada plumula (S1) dan skarifikasi pada punggung (S2). Faktor kedua adalah perendaman dalam KNO3 yaitu, kontrol (K0), konsentrasi 0,5% (K1), konsentrasi 1% (K2), konsentrasi 1,5% (K3). Parameter yang diamati adalah daya hantar listrik, imbibisi benih, kadar air, daya kecambah, kecepatan berkecambah, panjang akar dan bobot kering kecambah. Hasil percobaan menunjukkan skarifikasi dan KNO3 memberikan interaksi yang nyata pada parameter daya hantar listrik, imbibisi, kadar air, daya kecambah dan bobot kering kecambah, dimana kombinasi S1K2 memberikan nilai terbaik. Pada parameter kecepatan berkecambah dan panjang akar, perlakuan memberikan pengaruh secara tunggal, dimana skarifikasi pada plumul relatif lebih baik daripada skarifikasi pada punggung dan tanpa skarifikasi, dan konsentrasi KNO3 yang baik adalah 1%. Dalam percobaan ini, daya kecambah tertinggi, didapat pada KNO3 dengan konsentrasi 1,5% bila benih tanpa skarifikasi. Kebutuhan KNO3 akan menurun menjadi 1% bila benih diskarifikasi pada plumul atau punggung benih. Kecepatan berkecambah benih aren berbanding lurus dengan parameter imbibisi, kadar air benih dan panjang akar serta berbanding terbalik dengan daya hantar listrik. Kata kunci: Palma, perkecambahan, dan CPMG