z-logo
open-access-imgOpen Access
Analisa Perubahan Garis Pantai di Wilayah Pantai Antara Muara Batang Air Dingin dan Muara Batang Anai Provinsi Sumatera Barat
Author(s) -
Boy Setiawan,
Junaidi Junaidi,
Ahmad Budi Junaidi
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal civronlit unbari
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
ISSN - 2548-7302
DOI - 10.33087/civronlit.v5i1.61
Subject(s) - physics , humanities , art
Garis pantai antara Muara Batang Air Dingin dengan Muara Batang Anai terletak sebagian di kota padang dan sebagian di Kabupaten Padang Pariaman, Propinsi Sumatera Barat. Sebelum tahun 2012 terjadi abrasi, hempasan ombak pada saat terjadi badai, dapat mencapai rumah-rumah penduduk. Pada tahun 2012, Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V) dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Propinsi Sumatera Barat membangun groin untuk menanggulangi abrasi. Untuk mengetahui dampak dibangun groin ini, penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisa perubahan garis pantai di wilayah pantai antara muara Batang Air Dingin dan muara Batang Anai. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui posisi akresi dan abrasi sepanjang garis pantai di tempat penelitian serta membuat simulasi arah gelombang  sehingga dapat diketahui arah laju partikel (sedimen) akibat adanya bangunan  pengaman pantai. Untuk membuat simulasi perubahan garis pantai, penulis menggunakan software GENESIS. Dari penelitian ini diketahui bahwa pada lokasi yang telah dibangun groin, terjadi akresi di sepanjang lokasi pantai tempat penelitian. Pertambahan garis pantai mencapai 25 m dan laju akresi mencapai 4,2 meter/tahun. Pada daerah yang belum dibangun groin, terjadi abrasi akibat pengaruh berkurangnya pasokan sedimen karena telah ditangkap oleh groin yang berada pada sisi kirinya. Laju abrasi pertahun adalah 1,2 m/thn yang berada di lokasi pasie jambak Kota Padang. Berdasarkan simulasi Genesis 10 tahun kedepan dari tahun 2017.  Terjadi pergerakan sedimen yang bergerak dari kiri kekanan saat pengamat menghadap kelaut. Pemasangan groin yang efektif dalam memajukan garis pantai, namun berdampak negatif pada daerah yang belum dibangun groin seperti mundurnya garis pantai akibat berkurangnya pasokan sedimen.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here