z-logo
open-access-imgOpen Access
EPILEPSI POST TRAUMA DENGAN GEJALA PSIKOTIK
Author(s) -
Lailiy Irfana
Publication year - 2018
Publication title -
medical and health science journal
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2549-7596
pISSN - 2549-7588
DOI - 10.33086/mhsj.v2i2.589
Subject(s) - medicine , gynecology
Abstrak: Data WHO menunjukkan epilepsi menyerang 1% penduduk dunia. Angka kejadian epilepsimasih tinggi terutama di negara berkembang yaitu mencapai 114 per 100.000 penduduk per tahun.2 Padakelompok dewasa muda, epilepsi dapat terjadi salah satunya disebabkan oleh trauma kepala.3 Kasus inimelaporkan penderita laki-laki usia 24 tahun dengan keluhan kejang yang disertai dengan gejala psikotik.Didapatkan riwayat pasien kejang pertama kali dua bulan setelah mengalami trauma kepala yaitu padatahun 2003. Saat itu pasien mengalami cedera otak berat dan dari CT scan kepala didapatkan perdarahandi otak. Dua bulan setelah trauma kepala itu pasien mengalami kejang berulang disertai keluhan yangdominan adalah marah-marah hingga pernah sampai mau membunuh orang. Dari analisis EEGmenunjukkan hasil epilepsi lobus frontotemporal. Setelah pasien mendapatkan pengobatan phenytoindan risperidone, kejang mulai terkontrol. Namun bila tidak minum obat pasien kejang lagi. Hal inidialami oleh pasien hingga saat kasus ini dilaporkan, yaitu sepuluh tahun post trauma.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here