
Pengukuran Paparan Particulate Matter Satu (Pm1) Dan CO2 serta Keluhan Kesehatan pada Masyarakat Pasca Erupsi Gunung Sinabung
Author(s) -
Yenni Gustiani Tarigan,
Siti Maimunah
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal kesehatan global
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
ISSN - 2614-7866
DOI - 10.33085/jkg.v2i1.3757
Subject(s) - medicine
Erupsi gunung dapat menyebabkan distribusi penyebaran abu yang sangat besar sehingga dapat mengakibatkan kemungkinan tingginya konsentrasi partikel debu di pemukiman penduduk yang dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat seperti keluhan pernapasan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur konsentrasi paparan partikel debu PM1 dan gas CO2 dalam ruangan serta mengevaluasi keluhan kesehatan pada masyarakat akibat abu vulkanik pasca letusan Gunung Sinabung. Penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di desa Payung, Gurukinayan dan Perbesi pada bulan Maret ke Juli 2018. Pengukuran kadar partikel debu PM1 dan CO2 diukur dengan instrument AS-LUNG tipe 0019, Academia Sinica Taiwan. Keluhan kesehatan responden dievaluasi dengan mewawancarai responden menggunakan kuesioner. Kruskal Wallis digunakan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan kadar partikel debu diantara ketiga desa tersebut. Mann Whitney U test digunakan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan kadar partikel debu pada jarak (zona) desa. Analisis multivariat kovarian (MANCOVA) digunakan untuk mengevaluasi apakah terdapat pengaruh antara konsentrasi paparan particulate matter terhadap keluhan kesehatan pada masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean konsentrasi paparan PM1 yang tertinggi berada pada desa Perbesi sebesar 103µg/m3 lalu Gurukinayan sebesar 46µg/m3. Untuk paparan gas CO2, konsentrasi tertinggi terdapat pada desa Perbesi sebesar 483ppm dan Payung sebesar 428ppm. Hal ini berarti bahwa konsentrasi PM1 dan CO2 berada diatas standar WHO indoor air quality. Uji bivariate menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara konsentrasi PM1 dan CO2 di ketiga desa (p-value = 0.00) dan terdapat perbedaan yang signifikan antara konsentrasi PM1 dan CO2 pada zona desa dari gunung Sinabung (p-value = 0.00). Uji MANCOVA menunjukkan bahwa paparan PM1 berpengaruh pada keluhan kesehatan mata (p=0.000), keluhan kesehatan pernapasan (p=0.002), dan keluhan kesehatan kulit (p=0.020). Dapat disimpulkan bahwa letusan gunung Sinabung dapat membawa efek kesehatan yang buruk jika penduduk terus terpapar debu abu vulkanik baik dalam jangka waktu yang singkat maupun lama. Maka dari itu, penduduk diharapkan selalu melakukan pencegahan dengan menggunakan masker saat keluar rumah, membersihkan debu-debu dalam rumah dan evakuasi ke tempat yang jauh saat gunung mengalami erupsi.