z-logo
open-access-imgOpen Access
PENYEBARAN POLUTAN DI KEGIATAN PEMANFAATAN OLI BEKAS
Author(s) -
Tuhu Agung,
Hardian Puji Laksono
Publication year - 2019
Publication title -
envirotek
Language(s) - Czech
Resource type - Journals
eISSN - 2623-1336
pISSN - 2085-501X
DOI - 10.33005/envirotek.v11i2.7
Subject(s) - physics , environmental science , forestry , geography
Aktivitas industri pada proses pemanfaatan oli bekas menghasilkan emisi salah satunya berupa CO yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Sebagian besar CO diemisikan melalui cerobong dan terdispersi disekitar area industri, sesuai kondisi meteorologi lokalnya. Dalam penelitian telah dianalisis kuantitas emisi debu dari cerobong industri pemanfaat oli bekas dan pola sebarannya. Pola sebaran dibedakan dalam periode musim kemarau. Pola dispersi CO di area sekitar industri diestimasi menggunakan persamaan umum model Gauss. Karakteristik udara menggunakan data iklim periode pengamatan tahun 2018. Hasil analisis pola umum angin berupa arah dan kecepatan angin digambarkan dalam mawar angin (wind rose). Stabilitas atmosfer ditentukan berdasarkan kecepatan angin dan pola radiasi harian. Perhitungan konsentrasi ambien dilakukan pada setiap titik dengan perubahan 50 meter searah angin (sumbu–x) dan arah tegak lurus arah angin (sumbu-y) dari masing-masing titik cerobong. Hasil ini kemudian dianalisis dan digambarkan dalam peta konsentrasi yang dioverlay pada peta wilayah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan pola angin pada kondisi atmosfer rata-rata musim kemarau (bulan Oktober) dominan ke arah selatan. Stabilitas atmosfer berdasarkan data meteorologi diperoleh pada periode musim kemarau adalah katogori D (Netral). Sebaran emisi berupa CO paling tinggi cerobong 1 adalah 118,94 μg/m3 dengan jarak 150 meter dari sumber emisi. Konsentrasi maksimum CO pada musim kemarau yang bersumber dari Cerobong 2 adalah 124,14 μg/m dengan jarak 150 meter. Pada sebaran jarak terjauh 500 meter cerobong 1 adalah 34,07 μg/Nm3 dan cerobong 2 adalah 35,90 μg/Nm3. Sedangkan persebaran emisi kearah barat daya dengan arah angin ke selatan pada stabilitas atmosfer D konsentrasi maksimum CO pada musim kemarau yang bersumber dari Cerobong 1 adalah 106,02 μg/m3 dengan jarak x 150 meter dari sumber emisi. Konsentrasi maksimum CO pada musim kemarau yang bersumber dari Cerobong 2 adalah 110,66 μg/m dengan jarak x 150 meter dari sumber emisi. Pada jarak terjauh yaitu jarak x 400 meter konsentrasi CO pada musim kemarau yang bersumber dari Cerobong 1 adalah 44,34 μg/Nm3 dan Cerobong 2 adalah 46,70 μg/Nm3 dari sumber emisi.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here