Open Access
Dakwah Sirriyah dan Jahriyah Perspektif Al-Quran
Author(s) -
Ivan Sunata,
Aan Firtanosa
Publication year - 2020
Publication title -
ishlah
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2715-6273
pISSN - 2714-6510
DOI - 10.32939/ishlah.v1i1.23
Subject(s) - humanities , art , islam , theology , philosophy
Dakwah merupakan kegiatan penyebarluasan ajaran agama Islam, pelakunya disebut daʻi. Berdasarkan nash Al-Quran, kata daʻi pertama kali digunakan untuk Allah, Iblis, baru setelah itu Rasulullah SAW. Saat mengemban misi Allah SWT tersebut, Rasulullah SAW pertama kali melaksanakannya dengan cara sembunyi-bunyi, karena selain Islam adalah agama baru yang ajaranya intinya adalah mentauhidkan Allah SWT, dakwah Nabi Muhammad juga mendapat penolakan dari kaum kafir Quraisy. Lima sebab yang mendorong keras orang-orang Quraisy menentang seruan Islam, yaitu: 1) Mereka tidak dapat memilah dan memisahkan antara kenabian dengan kekuasaan. Mereka beranggapan bahwa mengikuti seruan Muhammad berarti menyatakan diri tunduk dan taau kepada Bani Abdul Muthalib. 2) Nabi Muhammad mengkampanyekan persamaan hak dan kedudukan antara kalangan bangsawan dan hamba sahaya. 3) Para pemuka Quraisy tidak terima ajaran Nambi Muhammad tentang kebangkitan dan pembalasan di alam akhirat. 4) Taklid kepada ajaran dan kepercayaan nenek moyang adalah kebiasaan yang sudah mengakar pada bangsa Arab. 5) Pemahat dan pedagang patung beranggapan bahwa Islam sebagai agama yang menghambat rezeki mereka. Setelah itu, dengan semakin banyaknya penganut agama Islam, serta jaminan keamanan dari beberapa sahabat, Nabi Muhammad secara berangsur berdakwah dengan cara terbuka atau terang-terangan.