
Pengaruh Jenis Bahan Campuran dalam Re-Kompos Residu Teh Kompos terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bayam (Amaranthus tricolor, L.)
Author(s) -
Eduardus Yosef Neonbeni,
Maria Kornelia Oki
Publication year - 2019
Publication title -
sc (savana cendana): jurnal pertanian konservasi lahan kering
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
ISSN - 2477-7927
DOI - 10.32938/sc.v4i04.767
Subject(s) - physics , biochar , horticulture , zoology , botany , biology , chemistry , organic chemistry , pyrolysis
Residu kompos merupakan limbah bahan organik yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik melalui pengomposan kembali menggunakan campuran beberapa bahan organik. Suatu percobaan pot telah dilakukan dengan menggunakan bahan campuran berupa hijauan kirinyuh dan biochar dalam pengomposan kembali residu teh kompos dalam pemanfaatan sebagai media pertumbuhan bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) dengan sistem tabela. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pertumbuhan dan produksi bayam yang diberi kompos yang telah dikomposkan ulang (re-kompos). Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Timor, pada bulan Maret-April 2019. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dua faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama perlakuan persentase komposisi campuran biochar yang terdiri atas kontrol, residu teh kompos+biochar 2,5%, residu teh kompos+biochar 5% dan residu teh kompos+biochar 10 %. Faktor kedua berupa persentase komposisi hijauan kirinyu yakni kontrol, residu teh kompos+kirinyuh 2,5%, residu teh kompos+kirinyuh 5% dan residu teh+kirinyuh 10%. Hasil sidik ragam anova menunjukkan bahwa terjadi interaksi pemberian re-kompos biochar 10% dan re-kompos kirinyuh 10% berpengaruh terhadap tinggi tanaman 28 HST (15,42 cm), diameter batang 28 HST (0,54), jumlah daun 21 (6,50 helai) dan 28 HST (9,17helai), berat segar tanaman (19,22 g), berat segar trubus (16,81 g) dan panjang akar tanaman bayam (13,17 cm). Kombinasi pemberian re-kompos biochar 10% dan re-kompos kirinyu 10% merupakan perlakuan terbaik, berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.