
Tampir sebagai Ritual Peralihan dalam Upacara Kematian pada Suku Dayak Taman Kapuas di Kalimantan Barat
Author(s) -
Oktaviana Supriani Ririn,
Diaz Restu Darmawan,
Efriani Efriani
Publication year - 2021
Publication title -
ideas/ideas : jurnal pendidikan, sosial dan budaya
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-940X
pISSN - 2442-367X
DOI - 10.32884/ideas.v7i4.503
Subject(s) - ceremony , humanities , art , theology , philosophy
Various ways are done to show love, and last tribute to the person who has died. Tampir is one of the many death customs in ethnic groups in the archipelago. Tampir is a traditional death ceremony for the Taman Kapuas Dayak ethnic, which is carried out by inviting relatives and friends to attend to pay respects to their deceased members. This study focuses on the tampir ceremony as a rites of passage in the life cycle of the Dayak Taman Kapuas ethnic in Sayut Village, West Kalimantan. Data and information were collected by in-depth interviews and observations. The results of this study indicate that the tampir custom is carried out through a long procession, starting from giving invitations to relatives and friends, slaughtering cows, simple meals, eating together, surrounding the bodies with dances, funerals, and family gatherings.
Berbagai cara dilakukan untuk menunjukkan rasa cinta dan penghormatan kepada orang yang telah meninggal. Tampir merupakan satu dari sekian banyak adat kematian pada suku bangsa di nusantara. Tampir adalah upacara adat kematian pada etnis Dayak Taman Kapuas yang dilakukan dengan mengundang kerabat dan sahabat untuk hadir memberikan penghormatan kepada anggota mereka yang telah meniggal. Penelitian ini berfokus pada upacara tampir sebagai ritual peralihan dalam daur hidup etnis Dayak Taman Kapuas di Desa Sayut, Kalimantan Barat. Data dan informasi dikumpulkan dengan wawancara secara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adat tampir dilakukan melalui prosesi yang panjang, dimulai dari memberikan undangan kepada kerabat dan sahabat, melakukan pemotongan sapi, jamuan sederhana, makan bersama, mengelilingi jenasah dengan tarian, pemakaman, dan kumpul keluarga.