
Pelestarian Kesenian Badud Melalui Paguyuban Rukun Sawargi di Desa Margacinta Kabupaten Pangandaran
Author(s) -
Nurjamillah Nurjamillah,
Siti Komariah,
Mirur Alia Abdullah
Publication year - 2021
Publication title -
ideas/ideas : jurnal pendidikan, sosial dan budaya
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-940X
pISSN - 2442-367X
DOI - 10.32884/ideas.v7i4.483
Subject(s) - the arts , humanities , memphis , art history , art , visual arts , biology , botany
The development of the times and technological advances can shift the existence of local arts in various regions, one of which is Badud art. Badud art has decreased in its preservation, due to competition between local art and modern art which has resulted in the decline of its existence. The purpose of this research is to describe the role played by the Association of Rukun Sawargi as an association that houses Badud arts in preserving the arts in the midst of the times. The research method uses a descriptive method with a qualitative approach, the data collection used is in-depth interviews, non-participation observations, and documentation studies, with the selected participants, namely the chairman and members of the Sawargi Rukun Association, Pangandaran Regency artists, Margacinta Village Head and community leaders (Chairman of Pangandaran Regency). RT, Head of RW, and Head of Dusun). The results of the research carried out are, the Sawargi Rukun Association carries out activities consistently, including routine collections, practicing Badud arts, training Badud arts to elementary school children as a form of regeneration, and introducing and presenting Badud art to tourists who come to Margacinta Village, with Thus the existence and preservation of Badud art will be maintained.
Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dapat menggeser eksistensi kesenian lokal yang ada di berbagai daerah, salah satunya kesenian Badud. Kesenian Badud mengalami penurunan dalam pelestariannya, karena adanya persaingan antara kesenian lokal dengan kesenian modern yang mengakibatkan kesenian tersebut menurun eksistensinya. Tujuan diadakannya penelitian ini untuk mendeskripsikan peranan yang dilakukan oleh Paguyuban Rukun Sawargi sebagai Paguyuban yang menaungi kesenian Badud dalam melestarikan kesenian tersebut di tengah perkembangan zaman. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi non-parrtisipasi, dan studi dokumentasi, dengan partisipan yang dipilih yaitu ketua dan anggota Paguyuban Rukun Sawargi, seniman Kabupaten Pangandaran, Kepala Desa Margacinta dan tokoh masyarakat (Ketua RT, Ketua RW, dan Kepala Dusun). Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu, Paguyuban Rukun Sawargi melakukan kegiatan dengan konsisten, diantaranya kumpulan rutin, latihan kesenian Badud, melatih kesenian Badud kepada anak-anak SD sebagai bentuk regenerasi, dan mengenalkan serta menampilkan kesenian Badud kepada wisawatan yang datang ke Desa Margacinta, dengan demikian eksistensi dan pelestarian kesenian Badud akan tetap terjaga.