
PERILAKU KOMUNIKASI GEGAR BUDAYA PADA MAHASISWA ASAL INDONESIA YANG STUDI DI JERMAN
Author(s) -
Wa Ode Nurul Yani
Publication year - 2020
Publication title -
dialektika
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2654-5985
pISSN - 1907-1159
DOI - 10.32816/dialektika.v7i1.1429
Subject(s) - humanities , art
Gegar budaya terjadi pada hampir semua mahasiswa asal Indonesia yang studi di Jerman. Gegar budaya berupa ketidaknyamanan psikologis yang diasiosiasikan dengan respons emosi yang kurang baik yang mengarah pada perasaan bingung dan gugup yang menimbulkan tekanan mental dan kesulitan yang menyertainya. Gegar budaya yang dialami, berbeda pada tiap mahasiswa asal Indonesia yang studi di Jerman. Gegar budaya terjadi pada seseorang yang tinggal lebih lama di suatu daerah, mengalami gegar budaya karena harus beradaptasi dengan budaya baru. Gegar budaya merupakan keadaan mental yang datang dari kondisi transisi, gegar budaya terjadi ketika mahasiswa asal Indonesia tinggal di Jerman dengan budaya yang berbeda dalam waktu yang lama. Keadaan di Jerman sangat bertolakbelakang dengan keadaan di Indonesia. Pemerintah menjamin kehidupan rakyat, masyarakat sibuk, disiplin dalam aturan hukum, penuh instruksi yang rinci dalam segala aspek kehidupan, mengutamakan kejujuran, memiliki sikap antri, tepat waktu, menghargai privasi, individualistis, iklim dan suhu yang ekstrim, penuh perhitungan dalam mengambil keputusan, serius dan fokus, bicara langsung tanpa basa-basi, bicara lugas tidak bertele-tele, kurang bercanda, makanan yang kurang berasa.