z-logo
open-access-imgOpen Access
TRANSFORMASI NILAI ETIKA DALAM UPACARA MENDEM SAWA PADA MASYARAKAT BALI AGA DI DESA TRUNYAN KABUPATEN BANGLI
Author(s) -
I Nengah Artawan,
Ni Made Surawati
Publication year - 2020
Publication title -
vidya wertta
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2655-7282
pISSN - 0852-7776
DOI - 10.32795/vw.v3i2.1069
Subject(s) - humanities , art , political science
Tradisi di Desa Trunyan kebanyakan terefleksi dalam kegiatan yadnya. Yadnya ini akan dilandasi dengan keikhlasan tanpa pemrih. Tradisi yang ada di Desa Trunyan banyak memiliki perbedaan dengan desa lainnya. Tentu perbedaan semacam ini bukanlah terletak pada konsepsinya, melainkan hanya menyangkut dengan Desa, Kala, Patra. Salah satu yang akan dikaji dalam artikel ini yakni tradisi mendem sawa. Mendem sawa ada tiga cara yaitu pertama mendem sawa dengan cara tidak dikubur ini khusunya bagi orang Trunyan yang mati wajar, maka di pendem di sema wayah, kedua orang tersebut meninggal belum ketus gigi ini bisa dikatakan masih statusnya anak-anak, maka orang tersebut sawanya di kubur di sema nguda, ketiga ketika orang itu mati karena ulah pati, atau salah pati, baru orang tersebut sawanya dikubur di sema Bantas. Tradisi mendem sawa pada masyarakat Bali Aga inilah yang ada di Desa Terunyan mengalami transformasi nilai etika. Melihat perkembangan semakin maju dan didukung oleh pariwisata, tentu masyarakat trunyan biasa melakukat aktivitas ke kuburan Terunyan, sekaligus menjadi pemandu wisata.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here