z-logo
open-access-imgOpen Access
WAYANG WONG DALAM UPACARA DEWA YADNYA DI MRAJAN GDE GRIYA PENIDA, DESA BATUAGUNG, KABUPATEN JEMBRANA
Author(s) -
Ni Komang Ayu Putri Sastrini,
Ni Wayan Sri Winarti
Publication year - 2018
Publication title -
vidya wertta
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2655-7282
pISSN - 0852-7776
DOI - 10.32795/vw.v1i1.176
Subject(s) - art , humanities
Tari Wayang Wong merupakan kesenian yang disakralkan yang mana semua penarinya memakai tapel. Dalam pementasan, Tari Wayang Wong merupakan tari wali, dengan demikian bentuk penokohan dan struktur rangkaian pertunjukan menyesuaikan dengan tingkatan upacara yadnya. Dalam bentuk busana tari, Wayang Wong tetap menggunakan busana tradisional namun ada beberapa yang disesuiakan dengan busana kreasi sekarang seperti penggunaan gelung, kain prada. Sedangkan gerak tarinya memiliki ciri khusus dan  unik yang tidak dimiliki oleh Wayang Wong yang ada dibeberapa daerah di Bali. Rangkaian pementasan Tari Wayang Wong Dalam upacara Dewa Yadnya di Mrajan Gde Griya Penida desa Batuagung pada tingkat utama, biasanya Wayang Wong dipentaskan dengan rangkaian yaitu dari ngebejian, pentas satu babak sampai dengan Wayang Wong melaksanakan ngidergita. Tabuh yang digunakan adalah gamelan bebatelan Ramayana dengan dipentaskan pada tempat di utama mandala atau tempat dipekarangan yang luas. 

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here