
ASRAMA DHARMA DALAM SANTI PARWA
Author(s) -
Ida Bagus Kade Candera Widia Adnyana,
I Putu Sarjana
Publication year - 2018
Publication title -
vidya wertta
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2655-7282
pISSN - 0852-7776
DOI - 10.32795/vw.v1i1.175
Subject(s) - humanities , hinduism , art , dharma , philosophy , theology , buddhism
Teks-teks Itihasa saat ini sedang digandrungi masyarakat, khususnya umat Hindu di Bali. Teks tersebut mengisyaratkan ajaran-ajaran luhur Hindu yang sangat relevan dengan situasi moral zaman saat ini. Ajaran Itihasa ini dikenal tersirat dalam dua epos besar yakni Ramayana dan Mahabrata. Epos Mahabrata ini dipecah menjadi delapan belas Parwa yang lantas dikenal dengan Asta Dasa Parwa. Dalam teks-teks Parwa ini sangat banyak tersirat pesan dan isyarat moral Hindu ketika menjalani hidup di dunia. Salah satunya tentu adalah Santi Parwa. Dalam Santi Parwa termuat sebuah perdebatan sengit antara putra Pandu perihal ajaran etik kehidupan Hindu yang dikenal dengan asrama dharma. Di situ juga dijelaskan bahwa Hindu juga memberi legitimasi moral bagi umatnya untuk mencari harta dalam kehidupan di dunia dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip dharma.