z-logo
open-access-imgOpen Access
FILOSOFI RITUAL HINDU, PERGESERAN ANTARA KONSEP DAN KONTEKS
Author(s) -
I Gusti Ketut Widana
Publication year - 2019
Publication title -
dharmasmrti
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2620-827X
pISSN - 1693-0304
DOI - 10.32795/ds.v19i2.435
Subject(s) - hinduism , philosophy , theology , humanities , art
Mayadnya adalah kewajiban (mutlak) bagi umat Hindu. Landasan teologi Hindu mendoktrin bahwa dunia beserta segenap isinya diciptakan Tuhan (Prajapati) melalui yadnya. Sehingga sebagai salah satu wujud bhakti umat Hindu kehadapan Tuhan adalah dengan melaksanakan yadnya. Sebenarnya ada beberapa  pengertian yadnya, di antaranya pengorbanan, pemberian, pengabdian, pelayanan, namun yang lumrah dipahami dan dilaksanakan  umat Hindu adalah dalam bentuk ritual. Aktivitas ritual itu sendiri dikemas  dalam pelaksanaan upacara lengkap dengan sarana upakara bebantennya (sesaji). Sampai pada titik ini, pengertian yadnya mengalami penyempitan makna, seolah sebatas atau terbatas pada kegiatan ritual semata. Terjadi kemudian pergeseran antara konsep  dalam konteks pelaksanaannya, dimana filosofi mayadnya cenderung berkembang lebih ke arah materialisasi ide-ide ketuhanan, dibandingkan dengan transendensi ke arah penguatan sikap dan perilaku  berketuhanannya.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here