Open Access
OTONAN SEBAGAI UPAYA MEMULIAKAN MANUSIA DI BALI
Author(s) -
I Gusti Ayu Ketut Artatik
Publication year - 2019
Publication title -
dharmasmrti
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2620-827X
pISSN - 1693-0304
DOI - 10.32795/ds.v10i1.334
Subject(s) - humanities , psychology , art
Pelaksanaan Upacara Otonan setiap 6 bulan sekali mengingatkan kita untuk selalu menghayati dan memahami kembali maksud dan tujuan kita kembali menjelma menjadi manusia lahir kedunia ini. Dengan menjelma sebagai manusia adalah suatu hal yang sangat utama karena hanya manusialah yang dapat menolong dirinya sendiri dari derita dengan jalan berbuat baik dan selalu berbuat kebajikan guna menghapuskan kesengsaraan hidup. Terkait dengan kelahiran sebagai manusia, dalam Bhagawadgita dan Sarasamuscaya dijelaskan bahwa kelahiran seorang manusia ke dunia ini adalah suatu kemujuran dan kemuliaan. Karena ketika seseorang terlahir ke dunia, dia diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, melakukan penebusan dosa dan penyucian diri. Salah satu bentuk upacara penyucian diri adalah dengan melaksanakan upacara otonan